"Tapi di tikungan 2,3, dan 10 adalah yang terburuk karena memiliki lubang," tuturnya menambahkan.
Pembalap asal Prancis itu bahkan tak segan menilai bahwa COTA tidak layak menggelar balap motor seperti MotoGP.
"Kami harus menghadapi lintasan bergelombang, tapi ini malah ada yang lebih buruk lagi, bagi saya ini bukan trek MotoGP," tutup Quartararo.
Hal yang lebih ekstrem dilontarkan oleh pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, di mana dia berani menyerukan boikot.
Baca Juga: MotoGP Americas 2021 - Permukaan Sirkuit Buruk dan Berlubang, Bagnaia Ragu Bisa Melesat di COTA
Jika tak ada perbaikan pada musim depan, Joan Mir akan mengajak para pembalap lain berdiskusi dengan Safety Comission untuk melakukan hal itu.
"Saya kira saya dapat mewakili para pembalap dalam membicarakan ini," ujar Joan Mir.
"Jika kami kembali ke sini tahun depan dan treknya tidak diperbaiki, MotoGP seharusnya tidak menyelenggarakan balapan di sini."
"Kami akan membicaraka ini dengan Safety Comission bersama pembalap lain tanpa ragu," tuturnya menambahkan.
Tidak hanya di kelas utama saja, kondisi aspal COTA juga dikeluhkan oleh pembalap Indonesia, Andi Farid Izdihar di kelas Moto3.
Tampil bersama Honda Team Asia, Andi Farid Izdihar atau Andi Gilang memberikan sorotan terkait kondisi aspal COTA.
Pembalap berusia 24 tahun itu merasa kondisi aspal yang tidak rata membuatnya sedikit kesulitan terutama pada hari pertama.
Niat Andi Gilang untuk melakukan penjajakan terhalang dengan kondisi lintasan COTA yang sedikit 'bumpy' alias bergelombang.
"Gelombang di lintasan ini cukup besar tapi saya menikmatinya, kita akan lihat kondisi cuaca yang kita hadapi esok," kata Andi Gilang.
Baca Juga: MotoGP Americas 2021 - Sindir Trek COTA, Dovizioso Senang Punya Bekal Latihan Motocross
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar