BOLASPORT.COM - Setelah Barcelona keok dari Atletico Madrid, Ronald Koeman memberikan penekanan mengapa dirinya kerap memasang formasi tiga bek.
Barcelona membawa misi untuk bangkit saat bersua Atletico Madrid pada jornada ke-8 Liga Spanyol 2021-2022.
Kekalahan 0-3 dari Benfica di Liga Champions tengah pekan lalu membuat Barcelona membidik poin penuh di kandang Atletico Madrid, Stadion Wanda Metropolitano.
Namun, lagi-lagi justru hasil minor yang diraih oleh El Barca.
Baca Juga: VIDEO - Gol Atletico Awali Perpecahan Barcelona, 2 Kapten Adu Mulut
Bertandang ke Stadion Wanda Metropolitano, Sabtu (2/10/2021) atau Minggu dini hari WIB, Barcelona harus keok dari Atletico dengan skor 0-2.
Barcelona, yang tidak bisa didampingi oleh Ronald Koeman akibat sanksi dari kartu merah saat melawan Cadiz, kecolongan dua gol di babak pertama.
Thomas Lemar membuka keunggulan 1-0 Los Rojiblancos atas Barcelona pada menit ke-23.
Eks bomber Barcelona, Luis Suarez, menambah derita bekas klubnya berkat golnya yang tercipta jelang berakhirnya babak pertama.
Baca Juga: Mau Main Sampai Tiga Jam Pun, Barcelona Tetap Tak akan Mampu Bobol Gawang Atletico Madrid
Adapun gol ke gawang El Barca menjadi yang pertama bagi Luis Suarez sejak berseragam Atletico pada musim panas 2020.
Barcelona sendiri tercatat tidak mampu menciptakan satu pun tembakan tepat sasaran pada paruh pertama.
Di babak kedua, El Barca yang didampingi oleh Alfred Schreuder, tidak mampu berbuat banyak dan gagal membuat gol balasan.
Hasilnya, klub asal Catalunya tersebut harus menerima kekalahan 0-2 dari Atletico.
Baca Juga: Ditinggal Messi-Ronaldo, Barcelona dan Juventus Jalani Musim Terkompak
Selepas pertandingan, Ronald Koeman memberikan analisisnya terkait kekalahan anak asuhnya di tangan pasukan Diego Simeone.
Koeman menyebut Atletico berhasil memanfaatkan kelemahan dari Barcelona, yang dalam pertandingan tersebut bermain dengan formasi 4-2-3-1.
Pelatih asal Belanda itu memberi penegasan bahwa hasil minor dari Atletico semakin menguatkan alasan dirinya lebih banyak menggunakan formasi tiga bek sejajar.
"Kami tidak bisa meninggalkan banyak ruang di belakang ketika kami kehilangan bola. Kami membicarakan hal itu sebelum pertandingan," kata Koeman, dikutip BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga: VIDEO - Sakit Hati oleh Gol Suarez, Koeman Sampai Enggan Melihat
"Jika kami bermain dengan empat bek dan dua bek tengah menjaga, Anda harus tetap dengan pemain Anda di lini tengah. Nico Gonzalez bertahan di posisinya."
"Mungkin sekarang Anda mengerti mengapa kami terkadang bermain dengan tiga bek tengah," ujar Koeman menambahkan.
Namun, pernyataan Koeman tersebut dapat disanggah dengan penampilan Barcelona yang lebih baik ketika memakai empat bek.
Jika ditelaah lebih mendalam, penggunaan formasi empat bek yang diterapkan Barcelona musim ini tidaklah buruk.
Baca Juga: Keran Gol Timo Werner Terbuka, Thomas Tuchel Sudah Lega
Di Liga Spanyol, dalam enam laga yang dilakoni, El Barca memasang formasi pakem 4-3-3 dalam lima laga dan satu laga mengusung skema 4-3-1-2.
Hasilnya, Barcelona mendulang tiga kemenangan dan tiga hasil imbang, serta mereka berstatus tak terkalahkan di Liga Spanyol.
Namun, rekor impresif dengan formasi empat bek di liga akhirnya harus berakhir seiring kekalahan perdana dari Atletico.
Di sisi lain, pemakaian tiga bek tengah sejajar justru membuat Barcelona bobrok di Liga Champions musim ini.
Baca Juga: Setelah Benzema, Giliran Ancelotti yang Singgung Kemungkinan Mbappe Gabung Real Madrid
Itu dibuktikan dengan kekalahan identik 0-3 dua kali dari Bayern Muenchen dan Benfica.
Dalam dua laga tersebut, Koeman memasang formasi 3-5-2 dan 3-4-1-2.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Transfermarkt.com, Marca |
Komentar