BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengkritik Liga Inggris yang ia anggap masih memberikan solusi semu untuk pemain yang memiliki tugas internasional membela negara masing-masing.
Jeda internasional akan mulai berlangsung pada pertengahan pekan ini dan para pemain siap memenuhi panggilan timnas negara mereka.
Liga Inggris sempat mendapatkan sorotan tajam pada jeda internasional bulan lalu.
Beberapa klub, termasuk Liverpool, tidak memperbolehkan pemainnya membela timnas yang berada di zona merah COVID-19.
Para pemain Brasil yang membela klub Liga Inggris pun tidak bisa membela timnasnya.
Baca Juga: Cuma Pikirkan Gol, Cristiano Ronaldo Beri Dampak Negatif pada Gaya Bermain Man United
Akibatnya, FIFA sempat melarang para pemain timnas Brasil tampil bersama klub Liga Inggris.
Hukuman tersebut tidak efektif karena para pemain dari negara zona merah tetap diturunkan oleh klub.
Kini klub-klub Inggris diwajibkan memperbolehkan para pemainnya untuk melakoni tugas negara.
Situasi saat ini tetap menimbulkan kontroversi karena klub-klub wajib mengikuti regulasi dari Inggris.
Baca Juga: Barcelona Krisis, Ini Alasan Kenapa Pecat Ronald Koeman Tak Semudah Balik Telapak Tangan
Para pendatang yang baru tiba dari negara zona merah wajib sudah divaksin dan mengikuti karantina di hotel yang dipilih selama 10 hari.
Juergen Klopp merasa Liga Inggris tidak berusaha keras untuk melindungi pemainnya dengan solusi ini.
"Jika pemain membela timnas mereka selama 10-12 hari, mereka harus menghabiskan 10 hari lagi untuk karantina," ujar Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari The Guardian.
"Mereka bisa jauh dari klub selama 22 hari dan dua minggu lagi ada jeda internasional. Solusi ini semu saja," kata Klopp.
Baca Juga: Unggulan Ballon d'Or Tak Ada, Nama Karim Benzema Ikut Diajukan
Pelatih asal Jerman tersebut tidak menyalahkan regulasi yang dibuat oleh Pemerintah Inggris.
Menurutnya, pihak Liga Inggris-lah yang harus memperjuangkan hak pemain demi mendapatkan keistimewaan.
Klopp merasa pihak liga saat ini belum melakukan tindakan yang maksimal.
Pemain jadi memiliki beban ganda karena mereka sendiri yang harus memutuskan untuk bertahan atau pergi membela negara.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Theguardian.com |
Komentar