Kekalahan ini memicu penggemar bulu tangkis Malaysia melontarkan kritik bernada rasisme di media sosial Facebook pribadi Selvaduray.
Menteri Pemuda dan Olahraga Ahmad Faizal Azumu, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Klub Pendukung Olahraga Famemas, serta beberapa pelatih dan atlet angkat bicara menentang serangan rasis tersebut.
Ahmad Faizal mengatakan perilaku seperti itu tidak dapat diterima.
"Kami terdiri dari Melayu, China, India, Kadazan, Iban dan sebagainya. Jangan meremehkan orang lain karena ras, warna kulit atau agama, apalagi mereka yang berjuang mengharumkan nama Malaysia," kata Ahmad dilansir BolaSport.com dari News Straits Times.
BAM juga mengeluarkan pernyataan resmi pada Minggu (3/10/2021) soal serangan rasisme tersebut.
"BAM benar-benar terkejut dengan pernyataan rasis yang dibuat terhadap pemain tunggal putri nasional kami, S Kisona. Sebagai badan pengatur olahraga di negara ini, BAM tidak menoleransi segala bentuk rasisme atau diskriminasi," tulis pernyataan BAM.
Baca Juga: Peluangnya Nyaris Mustahil, Bagnaia Tolak Menyerah Kejar Gelar MotoGP 2021
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | News Straits Times |
Komentar