BOLASPORT.COM - Petarung asal Brasil, Matheus Nicolau, menceritakan pengalamannya terseret rencana UFC mematikan salah satu kelas tarung yakni kelas terbang.
Matheus Nicolau akan menjalani pertarungan di kelas terbang pada ujung pekan ini, tepatnya di UFC Vegas 39 di UFC APEX, Las Vegas, AS, Minggu (10/10/2021) pagi WIB.
Matheus Nicolau akan menjajal kemampuan Tim Elliott yang belum terkalahkan dalam dua laga beruntun.
Di sela-sela persiapan menghadapi Tim Elliott, Matheus Nicolau membeberkan pengalamannya kembali setelah sempat didepak UFC.
Baca Juga: Soal Pukulan Paling Dahsyat, Conor McGregor Nomor Satu bagi Dustin Poirier
Pada tahun 2018, petarung berusia 28 tahun tersebut didepak dari UFC sebagai bagian dari rencana menghapuskan divisi kelas terbang.
Padahal rekor pertarungan Matheus Nicolau di UFC saat itu tidak buruk-buruk amat, yaitu 3 kemenangan dan 1 kekalahan.
"Saya pikir keputusan itu diambil UFC karena mereka waktu itu tidak menyukai gaya saya," kata Matheus Nicolau dalam wawancara virtual dengan BolaSport Network.
"Apalagi sepertinya UFC memang ingin menghilangkan kelas terbang. Mereka menyingkirkan semua petarung yang kalah dan kontraknya habis."
Baca Juga: Tyson Fury Siap Curang demi Permalukan Deontay Wilder Lagi
Rencana UFC mematikan divisi kelas terbang sempat menjadi kabar yang menghebohkan pada medio 2016-2018.
UFC bahkan rela menukar juara kelas terbang, Demetrious Johnson, yang dianggap sebagai salah satu GOAT di MMA dengan juara One Championship, Ben Askren.
Petarung berjuluk The Mighty Mouse itu dianggap sebagai alasan UFC ingin mematikan divisi kelas terbang.
Sebab, dominasi kuat Johnson tidak dibarengi dengan daya tariknya yang kalah jauh dari jagoan UFC lain kala itu seperti Jon Jones hingga Georges St-Pierre.
Baca Juga: Dulu Madesu dan Hampir Dimatikan, Kelas Petarung 'Mini' UFC Kini di Kondisi Paling Menarik
Matheus Nicolau tidak sendirian, dia depak hampir bersamaan dengan Brandon Moreno yang kini menjadi raja di kelas terbang UFC.
"Saya hampir bersamaan dengan Brandon Moreno waktu dikeluarkan dari UFC, kalau tidak salah saya lebih dulu," tutur Matheus Nicolau.
Matheus Nicolau berterima kasih kepada mantan juara kelas terbang, Henry Cejudo, karena berjasa mempertahankan divisinya di UFC.
Setelah merebut gelar juara kelas terbang dari Johnson, Cejudo mampu menaikkan pamor divisi petarung paling mini di UFC itu.
Baca Juga: Hasil ONE Championship: Revolution - Christian Lee Kalah, Ada Raja Baru Kelas Ringan!
Petarung kelas terbang mendapat respek yang lebih besar setelah Henry Cejudo mengalahkan juara kelas bantam, TJ Dillashaw, pada Januari 2019 lalu.
Kendati Cejudo telah pensiun, jagoan-jagoan baru lahir dengan sendirinya untuk memeriahkan kompetisi di kelas terbang.
"Dengan segala yang terjadi akhir-akhir ini, terutama waktu Henry Cejudo mengalahkan TJ Dillashaw, saya pikir Cejudo membantu tetap menghidupkan divisi ini," ucap Nicolau.
"Sekarang saya rasa kelas terbang berada dalam kondisi terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir. Divisi yang menarik dengan banyak penantang yang bagus," kata Nicolau.
Baca Juga: Reaksi Indah Khabib Nurmagomedov Saat Bongkar Alasan Jadi Petarung Sukses
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar