"Saya merasa kritik kepada mereka tidak berdasar," kata Chia, dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Pada satu titik mereka berada dalam performa yang mengerikan dan terus memenangi kejuaraan, semua orang memuji mereka sebagai yang tak terkalahkan."
Chia/Soh juga menilai memisahkan Marcus dengan Kevin bukan solusi.
"Saya pikir tidak bijak memisahkan mereka karena atlet mengalami pasang surut dalam karier mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Inggris Mundur dari Thomas Cup 2020, 2 Rival Indonesia Diuntungkan?
Pemain yang kini dilatih mantan jawara bulu tangkis Indonesia, Flandy Limpele, itu pun tidak terlena dengan kesuksesan mengalahkan Marcus/Kevin.
Walau mampu melakukannya dua kali, Chia tidak merasa dirinya dan Soh berada di level yang lebih tinggi dari Marcus/Kevin.
Chia mengambil contoh kekalahannya dari wakil Jepang, Yugo Kobayashi/Takuro Hoki, pada semifinal Sudirman Cup 2021 meski lebih diunggulkan untuk menang.
"Inilah bulu tangkis. Meski kami mengalahkan Minions dua kali berturut-turut, saya tidak akan bilang kami telah melampaui mereka," ujar Chia.
Baca Juga: Royce Badminton Academy Nilai Ada Masalah dengan Pengembangan Bulu Tangkis di Indonesia
"Mereka mungkin sedang mengalami masa sulit," tandasnya.
Marcus/Kevin harus melupakan kekalahan lantaran peran mereka akan kembali dibutuhkan tim Indonesia untuk mengejar prestasi.
Marcus/Kevin akan menjadi harapan Indonesia di partai ganda putra pada kejuaraan dunia beregu, Thomas Cup 2020, pada 9-17 Oktober mendatang.
Indonesia menjadi unggulan pertama dan tergabung di Grup A bersama Taiwan, Thailand, dan Aljazair.
Baca Juga: Uber Cup 2020 - Peluang bagi Indonesia, Rival Terkuat di Fase Grup Dilanda Badai Cedera
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | thestar.com.my, badmintonindonesia.org |
Komentar