Pada final MotoE di Misano pada tiga minggu yang lalu, Dominique Aegerter dan Jordi bersaing ketat mendapatkan poin maksimal dalam perebutan gelar juara dunia.
Insiden kemudian terjadi kepada kedua pembalap dengan mengalami crash di Tikungan 14.
Setelah keduanya bangkit, Aegerter bisa mengamankan garis finis pertama dengan Torres di urutan ke-11.
Adapun begitu, Race Direction menganulir kemenangan Aegerter karena insiden crash tersebut merupakan ulahnya.
Akhirnya, hukuman penalti diberikan dan membuat Aegerter merosot ke urutan 12 satu setrip di bawah Torres.
Baca Juga: Belum Sembuh Saja Finis Ratusan Meter di Depan Quartararo, Marquez Calon Terkuat Juara MotoGP 2022
Hasil tersebut membuat Torres yang dinobatkan sebagai juara dunia yang awalnya diklaim oleh Aegerter.
Melihat persaingan di MotoE, Bagnaia menyatakan tidak berminat melakukan tindakan bodoh pada balapan di MotoGP.
Aksi Aegerter disebut Bagnaia bukan hal yang pantas ditiru karena menyebabkan kehilangan asa merebut gelar juara.
"Saya di sini hanya untuk mencoba menjaga gap ini dengan menjadi sedekat mungkin," ujar Bagnaia.
"Yang pasti, saya tidak akan melakukan yang dilakukan Aegerter, karena jika Anda memiliki peluang menyalip, ya lakukan. Dan jika tidak, itu akan memiliki risiko yang besar."
"Kami tidak memiliki selisih delapan atau tujuh poin, ini 50 poin. Jadi saya kira itu bukan hal yang harus dilakukan," sambung Bagnaia.
Baca Juga: Bos Yamaha Ceritakan Misi Mustahil Boyong Valentino Rossi Kembali
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar