BOLASPORT.COM - Masalah yang mendera rival tidak membuat tim beregu putri Indonesia lebih diunggulkan pada Uber Cup 2020.
Indonesia akan berstatus tim kuda hitam pada kejuaraan dunia beregu putri Uber Cup 2020 yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, mulai akhir pekan ini.
Tantangan yang dihadapi Indonesia tidak akan mudah semenjak tergabung dalam grup yang sama dengan unggulan pertama yaitu Jepang.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jepang memiliki kekuatan yang sama baiknya di sektor tunggal putri dan ganda putri.
Baca Juga: Thomas dan Uber Cup 2020 - Hendra Setiawan dan Greysia Polii Jadi Kapten Tim
Namun, situasi sulit dialami tim Negeri Matahari Terbit setelah kehilangan banyak pemain penting karena cedera.
Pemain ganda putri nomor satu dunia, Sayaka Hirota, mengalami cedera ACL di lututnya pada Juni lalu.
Sempat memaksakan diri tampil di Olimpiade, pemain yang berpasangan dengan Yuki Fukushima itu terpaksa menepi untuk memulihkan diri.
Ganda putri kedua Jepang juga tidak komplet.
Baca Juga: Tahun Ini Tidak Ada Sorakan 'Hu Ea' di Indonesia Open
Juara dunia dua kali, Mayu Matsumoto, bergabung dengan tim sendirian setelah partner tandingnya, Wakana Nagahara, cedera sebelum Sudirman Cup kemarin.
Nasib apes Jepang tak berhenti sampai di situ. Sebab, pasangan ganda putri ketiga mereka, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, juga diragukan tampil bersama.
Setelah tampil heroik hingga turut membawa Jepang menembus final Sudirman Cup 2021, Chiharu Shida mengalami cedera.
Shida memang masih bergabung bersama tim Uber Jepang. Namun, kepala pelatih Jepang, Park Joo-bong, meragukan partisipasi sang pemain dalam laga.
Baca Juga: Thomas Cup 2020 - Tim Indonesia Disebut Punya Lubang yang Mengkhawatirkan
Alhasil, pemain ganda putri Jepang terancam tidak akan bertanding dengan pasangan natural mereka kendati soal skill individu mereka masih di atas rata-rata.
Daftar cedera pemain Jepang masih berlanjut.
Juara dunia tunggal putri, Nozomi Okuhara, juga diragukan tampil setelah mengalami masalah fisik sebelum Sudirman Cup 2021.
Meski hampir tidak diperkuat setengah pemain terbaik mereka, Jepang masih diunggulkan untuk menjadi juara grup A.
Baca Juga: China Sudah Punya Sudirman Cup Selusin, Begini Wejangan Presiden CBA
Artikel review Uber Cup 2020 di situs BWF Fansite menyebut bahwa kekuatan Jepang saat ini masih di atas rival-rival segrup, termasuk Indonesia.
"Jepang memiliki sumber daya untuk mencapai perempat final dan seterusnya."
"Tak satu pun dari tim lain di Grup A, yang mencakup Indonesia, Jerman dan Prancis, tampaknya menjadi ancaman potensial bagi unggulan teratas."
Susunan tim putri Indonesia memang kalah mentereng. Lebih-lebih Indonesia juga menurunkan beberapa pemain muda.
Baca Juga: Daftar Tim Bulu Tangkis Indonesia dan Lawan di Grup A Thomas Cup 2020
Satu-satunya pemain Indonesia yang masuk dalam kategori elite hanya pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
"Indonesia adalah juara Piala Uber tiga kali, dan datang dengan skuad yang relatif muda dan belum teruji."
"Selain pasangan ganda putri papan atas, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Indonesia memiliki kelemahan di sektor lain."
Meski demikian, Indonesia tidak gentar menghadapi Jepang pada Uber Cup 2020. Posisi juara grup masih dianggap sebagai target yang memungkinkan.
Baca Juga: Tim Indonesia Punya Rekor Langka pada ajang Thomas dan Uber Cup
Bahkan sebelum kabar cederanya pemain Jepang keluar, Kabid Pembinaan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, percaya Greysia Polii dkk. punya potensi untuk menang.
"Yang kita harus berjuang pasti lawan Jepang, tapi tetap kalau bisa juara grup lebih baik," kata Rionny, dilansir dari Badminton Indonesia.
"Kalau kita bisa manage dengan bagus, kemungkinan kita bisa kalahkan mereka," sambung pria yang pernah menangani timnas bulu tangkis Jepang itu.
Rionny melihat tim putri Jepang bukannya tanpa cela.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup 2020 - 3 Laga Akbar Tim Indonesia di Fase Grup
Hasil nol medali pemain tunggal putri dan ganda putri Jepang saat diunggulkan di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi alasan Rionny berpendapat demikian.
"Kalau kita lihat di Olimpiade kemarin tim Jepang bermain dengan tekanan yang sangat tinggi," ujar Rionny lagi.
"Pelajarannya kita tidak boleh takut, mereka bisa kita kalahkan dengan persiapan yang baik, bermain dengan tenang dan memberikan tekanan pada mereka," imbuhnya.
Thomas dan Uber Cup 2020 akan berlangsung pada 9-17 Oktober 2021.
Baca Juga: Angkat Kepalamu Marcus/Kevin, Si Penakluk dari Malaysia pun Yakin Paceklik Ini Akan Berakhir
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bwfbadminton.com, badmintonindonesia.org |
Komentar