BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengakui kesulitan merebut tiga gelar pada MotoGP 2021 karena kasus Maverick Vinales.
Lin Jarvis awalnya memiliki harapan bisa merebut tiga gelar yakni, kejuaraan MotoGP, konstruktor, dan tim.
Namun demikian, ketiga gelar tersebut diungkap Lin Jarvis sulit didapatkan melihat permasalahan yang terjadi pada musim ini.
Yamaha pada MotoGP 2021 hanya bergantung pada Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang duduk di puncak klasemen MotoGP.
Baca Juga: Ducati Puji Jorge Martin sebagai Rookie yang Impresif pada MotoGP 2021
Dia berpeluang menjadi juara dunia dengan pesaing yakni Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) yang terpaut 52 poin di peringkat kedua.
Sedangkan untuk dua gelar lainnya, Yamaha menghadapi pesaing yang sulit dari tim Ducati.
Ducati disebut lebih unggul pada musim ini dengan para pembalapnya dari tim pabrikan hingga satelit yang kuat di setiap balapan.
Adapun Yamaha, hanya mengandalkan Quartararo dalam mendulang poin karena belum ada tandem atau dari tim satelit yang bisa diandalkan tim berlogo garpu tala tersebut.
Baca Juga: Bos KTM Pastikan Danilo Petrucci Berpeluang Miliki Posisi Baru di Tim
Apalagi dengan kasus Maverick Vinales yang keluar dari Yamaha selepas balapan ganda di Red Bull Ring.
Menurut Lin Jarvis, semua faktor masalah termasuk Vinales menjadi penyebab Yamaha memiliki peluang kecil merebut tiga gelar juara.
"Tahun ini kami memiliki peluang merebut Triple Crown, tapi itu sangat sulit," kata Jarvis, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Kami kehilangan banyak poin dari kasus dengan Vinales," sambung manajer asal Inggris tersebut.
Baca Juga: Legenda MotoGP Beri Tips Agar Marc Marquez Bisa Memelesat Lagi
Selain masalah dengan Vinales, Yamaha juga belum dapat mengandalkan pembalap pengganti ataupun Franco Morbidelli yang sudah naik ke tim pabrikan.
Alasannya, Morbidelli baru sembuh dari cedera yang menyebabkan belum bisa memberikan hasil maksimal.
Maka dari itu, dia iri dengan para pembalap Ducati yang memiliki peluang merebut gelar lebih banyak tahun ini.
"Rekan satu tim Fabio saat ini mencetak nol poin. Pembalap pengganti tidak kompetitif seperti pembalap reguler," ujar Jarvis.
"Lihat Ducati, mereka memiliki Miller dan Bagnaia. Itu sebabnya sulit bagi kami di kejuaraan maupun di tim."
"Adapun gelar konstruktor, itu tergantung Fabio. Hanya di GP Qatar dia bukan terbaik, karena Vinales yang menang di sana. Tidak akan semudah itu," tutur Jarvis.
Baca Juga: Valentino Rossi Belum Siap Pensiun dari MotoGP
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar