BOLASPORT.COM - Inter Milan batal menjadi "saudara kandung" Newcastle United karena bukan lagi menjadi prioritas bagi Mohammed bin Salman.
Newcastle United bisa dibilang baru saja mendapatkan rezeki nomplok pada tahun ini.
Klub asal Tyneside tersebut akhirnya melepaskan diri dari cengkeraman pemilik lama mereka, Mike Ashley.
Ashley melepaskan 80 persen saham Newcastle United kepada putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Uang yang digunakan Mohammed bin Salman untuk membeli Newcastle United adalah melalui Saudi Arabian Public Investment Fund (PIF).
Baca Juga: Raga Romelu Lukaku Boleh Jadi di Chelsea, tetapi Hati untuk Inter Milan
PIF membeli saham Newcastle United senilai 350 juta euro atau setara dengan Rp5,8 triliun.
Dengan demikian, Newcastle United pun sah menjadi klub dengan pemilik terkaya di Liga Inggris saat ini.
Bahkan, kekayaan Mohammed bin Salman bisa dibilang 13 kali lebih banyak dibandingkan pemilik Manchester City, Sheikh Manshour.
Usai membeli Newcastle United, kegilaan Mohammed bin Salman belum berakhir.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Mohammed bin Salman berencana untuk kembali membeli klub sepak bola di Eropa.
Baca Juga: Bertemu Greysia Polli, Marco Materazzi Kirim Salam ke Erick Thohir
Namun, klub yang bakal dibeli ini bukan klub abal-abal, melainkan raksasa Liga Italia, Inter Milan.
Rencananya, Mohammed bin Salman melalui PIF akan membeli kepemilikan saham Inter Milan dari Suning Group.
Harga yang akan dibeli PIF pun tidak tanggung-tanggung, yakni sebesar 1 miliar euro atau setara dengan Rp16,4 triliun.
Kabar tersebut tentu membuat publik sepak bola dunia semakin kaget dengan kekayaan Mohammed bin Salman.
Akan tetapi, menurut laporan media Italia, Corriere della Sera yang dilansir BolaSport.com, Inter Milan bukan lagi menjadi prioritas bagi PIF.
Baca Juga: Karena Drogba, Lukaku Gagal Bersinar pada Periode Pertama di Chelsea
Surat kabar tersebut menyebut memang ada negosiasi antara PIF dan Suning Group terkait pengambilalihan kepemilikan Inter Milan.
Namun, negosiasi terjadi beberapa bulan lalu saat PIF belum jadi mengakuisisi Newcastle United.
Negosiasi kemudian berhenti setelah Suning Group mendapatkan pinjaman dari perusahaan Oaktree sebesar 275 juta euro atau sekitar Rp4,51 triliun.
Pinjaman tersebut digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan Inter Milan yang tengah mengalami krisis.
Meskipun sudah mendapat pinjaman, Inter Milan diyakini tetap masih berada dalam kondisi krisis keuangan.
Baca Juga: Franck Kessie Pemain Berkualitas, AC Milan Harus Beri Gaji yang Pantas
Bahkan, Inter Milan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dalam waktu tiga tahun dengan bunga 10 persen.
Kondisi tersebut sebenarnya masih membuka potensi akuisisi Inter Milan oleh PIC.
Namun, akuisisi itu diyakini tidak akan terjadi pada waktu dekat ini.
Inter Milan kemungkinan baru akan diambil oleh PIF dan negosiasi akan dilanjutkan pada beberapa tahun mendatang.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Corriere della Sera |
Komentar