BOLASPORT.COM - Fabio Quartararo terlihat begitu nyaman berlomba bersama Yamaha pada MotoGP 2021. Namun, bukan berarti El Diablo akan bertahan selamanya.
Setelah menanti selama enam tahun, Yamaha akhirnya selangkah lagi akan merasakan kembali manisnya menjadi juara dunia MotoGP.
Harapan Yamaha dihidupkan kembali oleh Fabio Quartararo yang musim ini tampil begitu konsisten dari balapan ke balapan.
Tidak ada lagi Quartararo yang angin-anginan seperti musim lalu, tetapi peningkatan dari 2019 di mana Quartararo mampu bersaing di depan meski cuma berstatus rookie.
Baca Juga: Chapeau, 11 Ribu Topi Disiapkan untuk Balapan Kandang Terakhir Valentino Rossi di MotoGP
Quartararo sudah 10 kali finis tiga besar dengan 5 di antaranya adalah kemenangan.
Pembalap berjuluk El Diablo itu juga menegaskan keunggulan dalam mencari ritme terbaik dengan tak pernah absen dari baris start terdepan sejak seri balap ketiga.
Pencapaian itu menempatkan Quartararo di puncak klasemen dengan koleksi 254 poin, unggul 52 poin dari pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia (Ducati).
Gelar juara pun bisa dikunci oleh Quartararo jika dia mampu finis di depan Bagnaia pada balapan seri MotoGP Emilia-Romagna akhir pekan ini.
Baca Juga: Jangan Salah, Mentalitas Marc Marquez Tidak Ciut Usai Cedera
Keberhasilan menjadi juara MotoGP di satu sisi akan menegaskan keunggulan Quartararo di antara pembalap Yamaha lain.
Sebab, perbedaan prestasi Quartararo dengan penunggang motor YZR-M1 pada musim ini ibarat langit dan bumi.
Rekan setimnya, Maverick Vinales, hanya dua kali naik podium dengan satu kemenangan sebelum ditendang pada paruh musim ini.
Valentino Rossi yang masih kebagian motor M1 baru di tim Petronas Yamaha SRT bahkan terseok-seok untuk sekadar finis di posisi 10 besar.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Rileks meski Diwarisi Motor 'Lambat' pada MotoGP 2021
Situasi ini akan menaikkan daya tawar Quartararo untuk mendapatkan klausul yang lebih baik saat pembaruan kontraknya yang akan berakhir pada musim depan.
Posisi Quaratararo makin menjadi kuat. Sebab, manajer Quartararo, Eric Mahe, mengungkapkan bahwa ada tiga tawaran yang sudah masuk ke mejanya.
"Kami sudah dihubungi 2,5 tim, maksudnya dua pendekatan yang nyata dan satu tawaran lain yang sepertinya kurang serius," ujar Mahe dilansir dari AutoHebdo.
"Kami akan mengevaluasi tawaran ini pada waktunya dengan tenanga. Fabio masih muda, dia masih memiliki masa depan."
Baca Juga: Mick Doohan Beberkan Cara Marc Marquez Jadi Monster Lintasan Lagi
Mahe pun membuka peluang kepindahan Quartararo ke tim lain setelah kontraknya habis dengan Yamaha pada akhir musim depan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Quartararo memiliki keleluasaan untuk mengevaluasi tawaran yang datang karena prestasinya sekarang.
Yamaha lebih membutuhkan Quartararo daripada Quartararo membutuhkan Yamaha, setidaknya inlah yang tersirat dari kalimat Mahe.
"Fabio akan pergi ke tempat terbaik baginya dan saat ini semuanya terbuka. Untuk sekarang tidak ada yang pasti soal 2023," ujar Mahe.
Baca Juga: Bos KTM Sindir Yamaha Tak Bisa Apa-apa Tanpa Quartararo pada MotoGP 2021
"Tentu saja Fabio senang dengan performanya, tetapi jika Anda melihatnya lebih detail hasil ini lebih dipengaruhi performa Fabio daripada motornya."
"Kecenderungannya adalah menandatangani kontrak setahun dan opsi perpanjangan. Jika ada prospek nyata, maka Anda harus mengambilnya."
"Akan tetapi strategi utama kami adalah tidak pernah terburu-buru, jadi kami akan melihat apa yang terjadi."
Bicara soal terburu-buru, Yamaha sudah mendapat reputasi sebagai tim yang paling cepat mengumumkan kontrak pembalap tim pabrikan mereka.
Baca Juga: Cerita Francesco Bagnaia Pertama Kali Jumpa Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | AutoHebdo |
Komentar