"Target pribadi sangat penting baginya dan dia menembak dari setiap sudut yang memungkinkan, yang terkadang membuat rekan satu timnya frustrasi, terutama Sadio Mane."
"Para pemain mau menerimanya karena dia sangat bagus."
"Ketika dia tidak menyamakan kedudukan, dia mencetak gol atau membuat penjaga gawang bekerja sehingga tindak lanjutnya adalah tap-in untuk seseorang, yang membuat sulit bagi siapa pun untuk mengkritiknya."
"Dia bahkan mungkin menganggapnya sebagai pujian bahwa saya pikir dia adalah pemain paling egoistis yang pernah saya lihat karena dia adalah mesin gol," ujar pria berusia 68 tahun itu menambahkan.
Baca Juga: Inter Milan Vs Juventus - Tiga Poin Harga Mati bagi Sang Juara Bertahan
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Evening Standard, The Times |
Komentar