Menurutnya kehadiran mereka di pinggir lapangan itu untuk mencegah adanya pengaturan skor pada Liga 1 dan Liga 2.
“Ada satu hal yang di MOU antara PSSI dengan Mabes Polri, ada sembilan bidang kerja sama, salah satunya adalah pencegahan dan penindakan mafia bola,” ujar Sudjarno kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kantor PT LIB, Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Cetak Gol Freekick Kecepatan 200 Km/Jam, Ibrahimovic Bilang Ingin Perlambat Laju Tendangannya
“Sehingga memang harus ada Satgas Antimafia Bola. Teman-teman melihat semua di Liga 1 dan Liga 2, ada Satgas Antimafia Bola. Itu bagian dari pencegahan,” ucapnya.
“Keberadaan satgas setidaknya membuat shock terapy. Memang ada di situ tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Ini bagian dari pencegahan.”
Dari awal Sudjarno menegaskan bahwa adanya Satgas Antimafia Bola di pinggir lapangan adalah tujuannya untuk mencegah adanya niatan buruk dari orang-orang.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic: Kylian Mbappe Terlalu Berada di Zona Nyaman
“Memang perannya hanya sama ketika misalnya polisi patroli, kira-kira begitu. Menghilangkan niat dan kesempatan,” kata Sudjarno.
“Misalnya niatnya sudah ada begitu polisi lewat, tidak jadi dia. Kami hadirkan satgas secara fisik untuk menjadi bagian dalam pencegahan.”
Baca Juga: Dirumorkan Tinggalkan Chelsea Setelah Kontrak Habis, Ruediger Beri Tanggapan
Lebih lanjut, Sudjarno mengatakan bahwa sebelum menjalani pertandingan, sang pengadil di tengah lapangan dipanggil terlebih dahulu oleh PT LIB.
Hal ini karena wasit dinilai sebagai orang pertama yang pastinya akan didatangi oleh para pengatur skor itu.
Baca Juga: Persiraja Kalah dari Persebaya Karena Kesalahan Pemainnya
Maka dari itu, fokus PSSI dan PT LIB juga menata wasit agar tidak terjadi hal seperti itu.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar