BOLASPORT.COM - Belum lama ini pengaturan skor dalam Liga 2 2021 mencuri perhatian publik karena selama kompetisi Satgas Antimafia Bola selalu ada di pinggir lapangan.
Menanggapi hal ini, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno pun akhirnya angkat bicara terkait pengaturan skor yang tengah mencuri perhatian kali ini.
Seperti diketahui, ini menjadi perbincangan hangat setelah pelatih dan lima pemain Perserang Serang terlibat pengaturan skor.
Baca Juga: Menuju Liga 1 2021/2022 yang Semakin Sehat
Bahkan pelatih dan lima pemain Perserang itu telah dipecat oleh manajemen tim secara tak terhormat.
Dengan situasi itu tentu para pecinta sepak bola Indonesia bertanya-tanya apa maksud dan tujuan dari Satgas Antimafia Bola yang ada di pinggir lapangan selama kompetisi berlangsung.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Fotokopi Taktik Antonio Conte, Man United sudah Ditunggu Neraka Final Kedua
Keberadaan Satgas Antimafia Bola seakan tak berarti sebab kasus pengaturan skor masih terjadi.
Terkait hal itu, Sudjarno menjelaskan bahwa keberadaan Satgas Antimafia Bola di pinggir lapangan tentu memiliki pesan tersendiri.
Baca Juga: Herry IP Sebut Marcus/Kevin Sudah Maksimal pada French Open 2021
Menurutnya kehadiran mereka di pinggir lapangan itu untuk mencegah adanya pengaturan skor pada Liga 1 dan Liga 2.
“Ada satu hal yang di MOU antara PSSI dengan Mabes Polri, ada sembilan bidang kerja sama, salah satunya adalah pencegahan dan penindakan mafia bola,” ujar Sudjarno kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kantor PT LIB, Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Cetak Gol Freekick Kecepatan 200 Km/Jam, Ibrahimovic Bilang Ingin Perlambat Laju Tendangannya
“Sehingga memang harus ada Satgas Antimafia Bola. Teman-teman melihat semua di Liga 1 dan Liga 2, ada Satgas Antimafia Bola. Itu bagian dari pencegahan,” ucapnya.
“Keberadaan satgas setidaknya membuat shock terapy. Memang ada di situ tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Ini bagian dari pencegahan.”
Dari awal Sudjarno menegaskan bahwa adanya Satgas Antimafia Bola di pinggir lapangan adalah tujuannya untuk mencegah adanya niatan buruk dari orang-orang.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic: Kylian Mbappe Terlalu Berada di Zona Nyaman
“Memang perannya hanya sama ketika misalnya polisi patroli, kira-kira begitu. Menghilangkan niat dan kesempatan,” kata Sudjarno.
“Misalnya niatnya sudah ada begitu polisi lewat, tidak jadi dia. Kami hadirkan satgas secara fisik untuk menjadi bagian dalam pencegahan.”
Baca Juga: Dirumorkan Tinggalkan Chelsea Setelah Kontrak Habis, Ruediger Beri Tanggapan
Lebih lanjut, Sudjarno mengatakan bahwa sebelum menjalani pertandingan, sang pengadil di tengah lapangan dipanggil terlebih dahulu oleh PT LIB.
Hal ini karena wasit dinilai sebagai orang pertama yang pastinya akan didatangi oleh para pengatur skor itu.
Baca Juga: Persiraja Kalah dari Persebaya Karena Kesalahan Pemainnya
Maka dari itu, fokus PSSI dan PT LIB juga menata wasit agar tidak terjadi hal seperti itu.
“Ketum PSSI (Mochamad Irawan) sangat konsen, beberapa kali kita rapat soal wasit, karena pengalaman satgas paling pertama adalah wasit, pelaku utamanya wasit,” katanya.
“Wasit, pemain, perantara, bandar, pengurus PSSI, kan yang lalu hasil satgas itu.”
Sudjarno juga menjelaskan bagaimana prosedur operasi standar Satgas Antimafia Bola juga memiliki kewajiban untuk sudah berada di hotel yang disediakan PT LIB.
Ini dilakukan oleh PT LIB sebagai bentuk untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan tersebut.
Baca Juga: Tidak Kunjung Debut, Kontrak Sergio Ramos Bisa Diputus oleh PSG
“Bahkan sudah kita tetapkan juga, wasit H-2 datang itu sudah dihampiri satgas H-2 di hotel. Perkenalan dengan surat perintah bahwa dia adalah satgas yang ditugaskan untuk mengawasi laga dan megamankan wasit. Sudah komunikasi dulu,” tuturnya
“Jadi kami memberlakukan jangan mengganggu wasit ketika hari H. Jangan diganggu dari sisi psikologisnya. Jadi dua hal itu pencegahan dan penindakan.”
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar