BOLASPORT.COM - Mantan pelatih Perserang Serang, Putut Widjanarko blak-blakan perihal kasus pengaturan skor yang menimpa mantan anak asuhnya.
Publik sepak bola Tanah Air kembali digegerkan dengan kasus match fixing atau pengaturan skor di Liga 2 2021 yang melibatkan lima mantan pemain Perserang Serang.
Putut Widjanarko sebelumnya juga ikut dikaitkan atas persoalan yang menimpa lima pemainnya.
Namun, ia dengan tegas membantah terlibat pengaturan skor di Perserang.
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI juga sudah memastikan Putut terbukti tidak bersalah dalam kasus pengaturan skor.
Baca Juga: Persela Lamongan Tertantang Putus Tren Tak Terkalahkan Persib Bandung
Dalam sesi bincang-bincang dalam program televisi Mata Najwa, Rabu (3/10/2021) malam WIB, Putut menceritakan kronologi awal terjadinya pengaturan skor di Perserang.
Dia mengakui sudah mengetahui para pemainnya terlibat pengaturan skor sejak lawan tim Rans Cilegon FC.
"Saya tahu info pengaturan skor itu beberapa hari sebelum melawan Badak Lampung. Tetapi pemain ternyata sudah mulai bermain curang sejak lawan Rans Cilegon FC," ujar Putut.
Akan tetapi, Putut memilih diam dan tidak memberitahu kepada manajemen Perserang.
Dia berdalih agar timnya Perserang bisa fokus pada laga selanjutnya, yakni melawan Badak Lampung.
Sayangnya, keputusannya untuk tidak terbuka dianggap salah oleh manajemen Perserang.
Alhasil, ia pun turut dilaporkan manajemen Perserang kepada Komdis PSSI beperapa waktu lalu.
Baca Juga: Eks Pelatih Timnas U-19 Indonesia Merasa Tertantang Benahi Persiba
Putut menjelaskan bahwa awal mula dirinya mengetahui adanya praktek pengaturan skor karena mendapat keluhan dari pemain lainnya.
Adanya kasus tersebut sempat membuat ruang ganti Perserang tidak kondusif.
Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Putut akhirnya tidak menurunkan lima pemain yang diduga terlibat pengaturan skor saat menghadapi Badak Lampung.
"Saya mendapat informasi ini (dugaan pengaturan skor) dari dua pemain yang tidak terlibat. Mereka mengatakan ada lima pemain tidak bermain sportif," tuturnya.
"Namun, saya memilih menahannya dulu karena saya berpikiran sebagai pelatih waktu itu kita harus fokus lawan Badak Lampung dan tidak mau terjadi kegaduhan dalam tim."
"Saya sudah mengantisipasinya dengan tidak memainkan lima pemain tersebut melawan Badak Lampung," pungkas dia.
Baca Juga: Tanpa Gian Zola, Persela Berani Hadapi Persib dengan Skuad Muda
Adapun kelima pemain yang terlibat pengaturan sudah divonis bersalah dan dijatuhi hukuman oleh Komdis PSSI.
Berikut hukuman yang diberikan kepada lima mantan Perserang:
1. Eka Dwi Susanto dikenakan sanksi 60 bulan larangan beraktivitas, denda sebesar 30 juta, dan 60 bulan larangan masuk area stadion.
2. Fandy Edy dikenakan sanksi 48 bulan larangan beraktivitas, denda sebesar 20 juta, dan 48 bulan larangan masuk area stadion.
3. Ivan Julyandhy dikenakan sanksi 24 bulan larangan beraktivitas, denda sebesar 10 juta, dan 24 bulan larangan masuk area stadion.
4. Ade Ivan Hafilah dikenakan sanksi 36 bulan larangan beraktivitas, denda sebesar 15 juta, dan 36 bulan larangan masuk area stadion.
5. Aray Suhendri dikenakan sanksi 24 bulan larangan beraktivitas, denda sebesar 10 juta, dan 24 bulan larangan masuk area stadion.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com, Mata Najwa Trans 7 |
Komentar