"Memang luar biasa ketika frame-frame baru motor terus-menerus diuji coba di Jerez, Misano, atau Barcelona. Namun, saya pikir, mereka (Yamaha) perlu fokus lebih banyak ke mesin baru," tutur Quartararo, dikutip dari Corsedimoto.
"Jujur saja, masa depan jauh dari cerah. Kami butuh lebih banyak top speed karena kami tidak bisa menyalip."
"Kami hanya bisa berjuang meraih kemenangan jika kami mampu menjalani kualifikasi dengan baik. Jika tidak, kami tidak akan mendapatkan podium," kata Quartararo menegaskan.
Baca Juga: Kesedihan Menghampiri Valentino Rossi Jelang Balapan Terakhir di MotoGP
Argumen Quartararo ini memang masuk akal dan sudah terbukti di atas lintasan balap.
Pada balapan MotoGP Algarve 2021, misalnya. El Diablo kesulitan melewati Jorge Martin yang membela tim Pramac Racing.
Quartararo butuh 15 putaran balapan terlebih dulu sebelum akhirnya mampu menyalip dan memperbaiki posisinya.
"Saya bisa saja lebih cepat, tetapi saya tetap mentok berada di belakang para pembalap Ducati," ucap dia.
"Saya bisa saja mengikuti kecepatan Bagnaia, tetapi saya menjalani 15 lap balapan di belakang Martin, yang bahkan hampir dua detik lebih lambat dari saya," kata Quartararo lagi.
Baca Juga: Gara-gara 1 Jagoan, Bos UFC Sudah 'Move On' dari Khabib Nurmagomedov
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar