BOLASPORT.COM - Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, mengaku meragukan masa depan Yamaha pada musim depan menyusul hasil gagal finis alias did not finish (DNF) pada balapan MotoGP Algarve 2021, akhir pekan lalu.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Fabio Quartararo gagal mendulang poin saat tampil membela timnya, Monster Energy Yamaha, pada balapan kedua di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, Minggu (7/11/2021).
Usai menjalani balapan yang sulit, Quartararo mengalami insiden crash di tikungan 5, hanya beberapa lap jelang finis.
Alhasil, misi Quartararo untuk membawa tim Yamaha meraih gelar juara dunia konstruktor MotoGP 2021 kandas.
Baca Juga: Bayaran Setara 15 Bitcoin Didapatkan Kamaru Usman Hajar Colby Covington pada UFC 268
Titel tersebut akhirnya menjadi milik Ducati, setelah pembalap terbaik mereka yang juga rival terkuat Quartararo, Francesco Bagnaia tampil sebagai pemenang.
Merespons hasil mengecewakan pada balapan MotoGP Algarve 2021, Quartararo mengaku tidak yakin dengan masa depan Yamaha.
Menurut rider Prancis berjuluk El Diablo itu, Yamaha perlu fokus ke pengembangan mesin jika masih ingin bersaing dalam meraih gelar juara dunia pada musim depan.
Baca Juga: Soal Khabib Nurmagomedov Sebagai GOAT, Jon Jones Bilang Begini
"Memang luar biasa ketika frame-frame baru motor terus-menerus diuji coba di Jerez, Misano, atau Barcelona. Namun, saya pikir, mereka (Yamaha) perlu fokus lebih banyak ke mesin baru," tutur Quartararo, dikutip dari Corsedimoto.
"Jujur saja, masa depan jauh dari cerah. Kami butuh lebih banyak top speed karena kami tidak bisa menyalip."
"Kami hanya bisa berjuang meraih kemenangan jika kami mampu menjalani kualifikasi dengan baik. Jika tidak, kami tidak akan mendapatkan podium," kata Quartararo menegaskan.
Baca Juga: Kesedihan Menghampiri Valentino Rossi Jelang Balapan Terakhir di MotoGP
Argumen Quartararo ini memang masuk akal dan sudah terbukti di atas lintasan balap.
Pada balapan MotoGP Algarve 2021, misalnya. El Diablo kesulitan melewati Jorge Martin yang membela tim Pramac Racing.
Quartararo butuh 15 putaran balapan terlebih dulu sebelum akhirnya mampu menyalip dan memperbaiki posisinya.
"Saya bisa saja lebih cepat, tetapi saya tetap mentok berada di belakang para pembalap Ducati," ucap dia.
"Saya bisa saja mengikuti kecepatan Bagnaia, tetapi saya menjalani 15 lap balapan di belakang Martin, yang bahkan hampir dua detik lebih lambat dari saya," kata Quartararo lagi.
Baca Juga: Gara-gara 1 Jagoan, Bos UFC Sudah 'Move On' dari Khabib Nurmagomedov
Kendati kecewa dengan performa motor Yamaha YZR-M1 pada balapan MotoGP Algarve 2021, secara keseluruhan, kuda besi produksi pabrikan Iwata, Jepang, itu, tidak jelek-jelek amat.
Malah, motor tersebut berhasil mengantar Quartararo meraih gelar juara dunia MotoGP 2021 sebelum musim kompetisi berakhir.
Dia sudah mengunci titel kampiun dunia musim ini usai finis di urutan keempat balapan MotoGP Emilia Romagna 2021 di Sirkuit Misano, Italia, 24 Oktober lalu.
Adapun, Bagnaia mengalami crash sehingga gagal menambah satu pun poin dari balapan kedua di Misano tersebut.
Baca Juga: Manajer Tim Indonesia Sebut Hasil Hylo Open 2021 Cukup Memuaskan
Imbasnya, selisih poin antara dia dan Quartararo melebar sampai 65 poin.
Dengan dua balapan tersisa dan poin maksimal yang bisa diraih adalah 50, perolehan poin Quartararo dipastikan tak bisa diusik Bagnaia lagi.
Quartararo pun mengukir banyak sejarah dengan hasil tersebut. Mulai dari gelar juara dunia pertamanya sepanjang karier balap motor, titel kampiun dunia pertama bagi Yamaha sejak tahun 2015, sampai menjadi jawara dunia MotoGP pertama dari Prancis.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar