BOLASPORT.COM - Pelatih anyar Barcelona, Xavi Hernandez, memberi komentar soal perbandingan dengan Pep Guardiola.
Xavi Hernandez resmi pulang ke Barcelona dengan status sebagai pelatih untuk menggantikan posisi Ronald Koeman pada Sabtu (6/11/2021).
Dua hari berselang atau Senin (8/11/2021), Xavi diperkenalkan ke publik oleh Barcelona.
Xavi diboyong dari klub Liga Qatar, Al-Sadd, dengan biaya 5 juta euro atau sekitar Rp82,7 miliar.
Juru taktik berusia 41 tahun ini diikat dengan kontrak hingga akhir Juni 2024.
Baca Juga: Xavi Bongkar Alasan Ogah Latih Neymar
Pihak klub maupun penggemar menaruh harapan di pundak Xavi untuk mengatasi krisis yang dialami Barcelona.
Selain itu, Xavi juga dibandingkan dengan mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola.
Dia diharapkan bisa mengikuti jejak kesuksesan Guardiola di Camp Nou.
Pep Guardiola menjadi pelatih Barcelona pada selang 2008-2012.
Eks pelatih Bayern Muenchen itu terbilang sukses di Barcelona dengan meraih beragam prestasi.
Selama empat tahun melatih, Guardiola mempersembahkan 14 trofi juara untuk Barcelona.
Xavi pun mengaku tersanjung ketika dibandingkan dengan mantan pelatihnya itu.
Baca Juga: Hari Pertama Xavi di Barcelona Sepi, Hanya Ditemani 5 Pemain Inti saat Latihan
"Dibandingkan dengan (Guardiola) adalah sebuah pencapaian, terutama untuk semua yang telah dia lakukan," kata Xavi, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Dia adalah panutan bagi saya, yang terbaik di dunia," tuturnya lagi.
Ketika perbandingan lain ditarik ke legenda klub yang kembali ke tempat mereka bermain dan tidak berjalan sesuai rencana, seperti Ole Gunnar Solskjaer, Frank Lampard dan Andrea Pirlo, Xavi mengaku lebih senang berada di grup para pelatih sukses seperti Guardiola atau Zinedine Zidane.
Xavi sendiri masih memperkuat Barcelona sebagai pemain ketika Guardiola mengambil alih klub pada 2008.
Saat di bawah asuhan Guardiola, Xavi selalu menjadi pemain andalan sang pelatih untuk mengisi lini tengah.
Dia pun mengakui belajar banyak dari Guardiola, terutama soal obsesinya.
"Saya bersumpah. Dia perfeksionis. Jika Pep memutuskan untuk menjadi musisi, dia akan menjadi musisi yang baik," ucap Xavi, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
Baca Juga: Ketimbang Lionel Messi, Eks Barcelona Ini Lebih Jagokan Karim Benzema Menangi Ballon d'Or 2021
"Jika dia ingin menjadi psikolog, dia akan menjadi psikolog yang baik. Dia obsesif, dia akan terus melakukannya sampai dia melakukannya dengan benar."
"Dia menuntut begitu banyak dari dirinya sendiri. Dan tekanan yang dia berikan pada dirinya sendiri, tuntutan itu menular, itu menyebar ke semua orang."
"Dia ingin semuanya sempurna. Dia seorang pesado (pekerja keras)," tutur Xavi.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca, The Guardian |
Komentar