BOLASPORT.COM - Arema FC terus membuat inovasi untuk timnya agar kekompakan dan sportivitas tetap terjaga di tiap pertandingan.
Sebelumnya, presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, memberikan instruksi langsung agar semua pemain membersihkan ruang ganti tiap selesai bertanding.
Hal ini demi melatih kekompakan antar pertandingan dan menumbuhkan semangat saling memiliki.
Baca Juga: Cerita Fan Cilik yang Nekat Lari ke Lapangan demi Jersey Cristiano Ronaldo
Terbaru, tim Singo Edan akan memberikan penghormatan serupa dengan guard of honour yang biasanya dilakukan di Liga Inggris.
Bedanya, tim-tim Liga Inggris akan memberikan penghormatan untuk tim yang dipastikan menjadi juara liga.
Sedangkan Arema FC bertujuan untuk mengapresiasi kepada pemain dan perangkat pertandingan.
Teknisnya, pemain akan berbaris membentuk lorong dan memberikan tepuk tangan kepada pemain dan wasit.
“Mungkin ini jarang dilakukan di tim lain tapi kami memulainya."
"Saya memulai tradisi baru setiap pertandingan kami selalu membuat lorong pemain untuk memberikan tepuk tangan kepada pemain yang akan bertanding,” kata Manajer Ad Intern, M. Ali Rifki dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Mantan Striker PSG Benarkan Keinginan Mbappe Ingin Pindah ke Real Madrid
Ali menambahkan, upaya ini dilakukan untuk membentuk karakter pemain agar saling menghormati.
“Jadi, pemain saya panggil untuk baris berjajar memberikan tepuk tangan kepada wasit yang bertugas dan juga pemain yang akan bertanding.”
“Jujur, jarang dilakukan tim lain dan kami memulainya,” sambungnya.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Kembali, Satu Pemain Tim Tuan Rumah Terpapar Covid-19
Selain, itu, tim Singo Edan juga mendapatkan instruksi agar mendahului salaman pada akhir pertandingan.
Hal in dilakukan untuk menjaga sportivitas dan kebersamaan antar pemain walaupun berbeda tim.
“Mau bermain kandang maupun tandang, kami yang harus datang ke tim lawan untuk bersalaman saat tos di awal pertandingan. Kami harus mendahului.”
“Jadi, kami harus membantu energi positif, boleh berseberangan boleh rivalitas tetapi kedamaian harus tetap dijaga,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar