BOLASPORT.COM - Valentino Rossi mengungkap dua kesalahan fatal yang ingin dia ubah selama menjadi pembalap MotoGP pada tahun 2000-2021.
Setelah 26 tahun berkarier sebagai pembalap motor pada ajang Grand Prix, Valentino Rossi resmi menyandang status pensiun usai menyelesaikan balapan MotoGP Valencia 2021, Minggu (14/11/2021).
Balapan terakhir MotoGP 2021 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, tersebut, menjadi panggung final Rossi sebagai rider.
Rossi pun menutup karier balapnya dengan hasil yang cukup baik.
Sosok berjuluk The Doctor itu finis di urutan ke-10.
Baca Juga: MotoGP Valencia 2021- Bagnaia: Kemenangan Cara Terbaik untuk Merayakan Rossi
Dalam wawancara terakhirnya sebagai seorang pembalap, Rossi diberi pertanyaan mengenai sesuatu yang ingin dia ubah di masa lalu.
Secara blak-blakan, Rossi menjawab balapan MotoGP Valencia 2006 dan MotoGP Malaysia 2015.
Jawaban tersebut tidak mengejutkan, mengingat Rossi kehilangan kesempatan meraih gelar juara dunia pada dua musim tersebut.
Baca Juga: Era Berakhir, Rossi Puas dan Yakini Morbidelli Bisa Rebut Gelar Juara Dunia 2022
Sejarah mencatat, Valentino Rossi secara dramatis gagal menjadi juara dunia MotoGP 2006 karena mengalami insiden crash pada balapan terakhir musim tersebut.
Padahal, Rossi punya peluang paling besar memenangi balapan MotoGP Valencia 2006 karena menempati pole position.
Nasib sial itu memastikan Rossi gagal mempertahankan gelar juara dunianya.
Titel kampiun dunia MotoGP 2006 akhirnya jatuh ke tangan mendiang pembalap Amerika Serikat (AS), Nicky Hayden.
Selain penyesalan pada balapan MotoGP Valencia 2006, The Doctor juga ingin mengubah kejadian suram pada balapan MotoGP Malaysia 2015.
Dalam balapan tersebut, Rossi diduga melakukan tindakan non-sportif yakni menendang motor Marc Marquez hingga sang rival terjatuh.
Kejadian yang kemudian terkenal dengan nama "Sepang Clash" itu pun berbuntut panjang.
Rossi menerima penalti start dari posisi paling belakang pada balapan terakhir MotoGP Valencia 2015.
Sanksi tersebut memupuskan asa Rossi mendapatkan gelar juara dunia ke-10 karena kalah poin dari rekan setim sekaligus rival terberatnya saat itu, Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Klasemen Akhir MotoGP 2021 - Daftar Juara Dunia Konstruktur hingga Rookie Terbaik
"Saya akan kembali ke sini di Valencia, tetapi pada tahun 2006, saya akan menghadapi balapan itu dengan lebih siap dan berkonsentrasi, mungkin saya tidak akan jatuh saat itu," kata Rossi, dikutip BolaSport.com dari GPone.
"Namun, di atas semua itu, saya akan kembali ke tahun 2015. Saat itu, saya melakukan semua yang harus saya lakukan, saya kalah bukan karena kesalahan saya sendiri dan ini bahkan lebih menyakitkan."
"Itu adalah penyesalan terbesar saya, karena kekalahan pada tahun 2006 dapat diterima. Itu normal saja menerima kekalahan setelah begitu banyak kemenangan."
"Gelar pada 2015 akan lebih penting, saya akan mencapai ke-10, itu menyakitkan saya. Sisanya semuanya fantastis," ucap dia menjelaskan.
Baca Juga: Sah! Valentino Rossi Kini Resmi Sandang Status Legenda MotoGP
Selain mengungkap dua penyesalan terbesarnya, Valentino Rossi juga punya tiga hal untuk menggambarkan karier balapnya.
"Menyenangkan, kemudian luar biasa, dan sangat kompetitif," ujar Rossi.
Lebih lanjut, Rossi menyebutkan harapannya di masa depan setelah mundur dari ajang balap MotoGP.
"Di satu sisi, saya senang mempunyai banyak waktu luang dan terus menjadi pembalap. Saya harap bisa menikmati mobil seperti MotoGP," ucap Rossi.
"Kemudian saya akan menjadi seorang ayah dan saya akan memberi tahu Anda bagaimana perasaan saya ketika itu terjadi," kata dia lagi.
Baca Juga: Alasan Valentino Rossi Bangga Finis ke-10 pada Balapan Terakhir
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar