Imam Sugianto menegaskan bahwa Satgas Antimafia Bola masih ada dan terlibat hadir dalam beberapa pertandingan di Liga 1 maupun Liga 2
"Tugas satgas anti mafia bola itu adalah pencegahan. Tugasnya ini di kewilayahan. Tolong dipahami betul oleh seluruh Polda di Tanah Air dan SOP nya ditajamkan. Jangan sampai kemudian di wilayah tidak tahu soal satgas anti mafia bola ini," kata Imam.
"Isu negatif akan menimbukan kerawanan dan gangguan. Karena pada akhirnya akan menimbulkan keresahan di Kamtibnas. Itu sebabnya harus ada koordinasi antara PSSI, Mabes Polri, dan Polda," imbuhnya.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Kejutkan Media Lokal, 4 Pemain Bintang JDT Tak Dipanggil Timnas Malaysia
Sementara itu, Ketum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan perjanjian kerja sama ini yang pertama dalam sejarah PSSI.
Dirinya juga menegaskan kerja sama ini terjalin bukan karena ada hubungannya dengan lataran belakang Iriawan sebagai mantan anggota kepolisian.
"Ini bukan karena saya mantan polisi. Tetapi, saya ingin mengembalikan sepakbola ke hal-hal yang benar," ujar Iriawan.
"Industri ini bisa berjalan jika ada trust (kepercayaan). Lihat saja sekarang banyak klub Liga 2 yang dibeli oleh pesohor. Ini menandakan adanya kepercayaan," Mochamad Iriawan menuturkan.
Iwan Bule sapaan akrab Iriawan juga meminta semua Asprov untuk jemput bola dan jangan menunggu.
"Sampaikan jika ada keluhan atau kendala kepada kepolisian setempat. Jadi kemudian jika ada masalah, jangan menyalahkan polisi. Tugas polisi yang utama adalah kamtibmas. Itu sebabnya sekali lagi Asprov harus aktif," imbuh Iriawan.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar