Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Leo/Daniel Kecewa Tersisih Lebih Awal
Meskipun kasus saat ini rendah, Adib menekankan untuk tidak menanggalkan kewaspadaan, mengingat virus penyebab Covid-19 selalu berkembang dan berubah.
Dalam hidup berdampingan dengan Covid19, menurutnya, intervensi kepada virus tidak dapat dilakukan. Sebaliknya, manusia sebagai host (inang) yang harus melakukan upaya adaptasi agar selamat dengan memperhatikan lingkungan.
“Yang penting adalah gaya hidup sehat, protokol kesehatan karena saat ini kita dalam upaya adaptasi, dan lingkungan yang sehat,” tandas Adib.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Mitigasi, Falla Adinda menegaskan besarnya peran pemerintah daerah dalam upaya menekan risiko penularan diakibatkan oleh mobilitas libur Nataru, termasuk mencegah kerumunan dan memastikan masyarakat mematuhi aturan.
“Selama tidak ada perpindahan manusia, maka kasus infeksi atau penularan bisa ditekan,” kata Falla.
Baca Juga: Piala AFF - Calon Lawan Timnas Indonesia Kerahkan 30 Pemain, Ada Pilar Andalan Eks Liga Malaysia
Ia mengharapkan masyarakat memahami, bahwa pembatasan mobilitas ditetapkan bukan untuk menghambat pulihnya perekonomian, melainkan untuk mencoba mengendalikan Covid-19 agar pada bulan-bulan berikutnya, Indonesia bisa mempertahankan situasi yang telah membaik saat ini.
“Kebijakan (PPKM) diambil untuk menyelamatkan yang paling penting dulu, yaitu nyawa manusia,” ujar Falla yang juga seorang dokter ini.
Terkait kesadaran protokol kesehatan, menurut Falla perubahan perilaku sudah ada dalam masyarakat.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar