Fajar menjelaskan bahwa menghadapi rekan senegara memiliki tantangan sendiri karena sama-sama mengetahui karakter permainan masing-masing.
"Kalau bertemu teman sendiri, sudah pasti kami tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing," kata Fajar, dilansir dari Badminton Indonesia.
"Karena tahu kebiasaan itu, menurut kami itu menjadi lebih susah."
"Kami sudah mengantisipasi kelebihan mereka dan kebiasaan masing-masing sudah sama-sama tahu," imbuhnya.
Baca Juga: Tos Raket Jadi Sinyal Komunikasi Pertama Praveen/Melati Pasca-Ditegur Keras Nova Widianto
Penampilan Fajar/Rian sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Hanya saja mereka selalu keteteran pada momen krusial di pengujung laga.
Ketika dikalahkan Marcus/Kevin pada semifinal French Open 2021 misalnya, Fajar/Rian sempat unggul 20-17 pada gim penentuan.
Situasi serupa terjadi pada Hylo Open 2021 ketika Fajar/Rian ditundukkan Pramudya Kusuma Wardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Ketika Fajar/Rian sudah unggul 20-19 demi memaksa laga dilanjutkan ke rubber game, Pram/Yere membalikkan keadaan untuk mengunci kemenangan lebih cepat.
Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Hadapi Jonatan, Chico Ingin Bermain Tanpa Beban
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar