Durasi bermain catur ini semakin ia tingkatkan sejak pandemi yang telah mengurangi kesibukannya dalam bekerja sebagai instruktur musik di lembaga pendidikan musik.
Pucuk dicinta ulam tiba, ia mendapatkan informasi mengenai digelarnya turnamen Speed Chess melalui media sosial, yang semakin memotivasinya untuk giat berlatih dan membaca buku-buku tentang strategi catur demi meraih gelar Master Speed Chess MPL.
Didukung penuh oleh keluarga, terutama sang istri yang selalu setia menyiapkan kopi dan snack setiap kali ia berlatih dan bertanding catur hingga lolos ke babak semifinal, Kosasih berharap dapat membawa pulang hadiah di Grand Final nanti yang total jumlahnya mencapai Rp200 juta untuk dipakai meningkatkan kemampuan ke level yang lebih tinggi lagi dan membayar pendidikan anak.
Taufik
Pemain termuda (20 tahun) asal Bandung yang lolos ke babak Semifinal ini, merupakan pemain bola di salah satu klub liga lokal di kotanya.
Memiliki minat yang besar terhadap olahraga, Taufik mengenal permainan catur sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.
Maka tidak heran jika pemuda ini sudah terbiasa dengan permainan catur dan berbagai strategi yang bisa diterapkan di setiap situasi yang berbeda.
Perkenalan Taufik dengan platform MPL berawal dari sahabatnya yang mengajak tanding game Fruit Dart untuk mengumpulkan hadiah Berlian.
Baca Juga: Carrick Bantah Ada Campur Tangan Rangnick dalam Keputusannya Cadangkan Cristiano Ronaldo
Tidak puas di situ, Taufik menjelajahi platform MPL dan tertarik untuk bermain game Speed Chess.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | MPL |
Komentar