Pihak manajemen tetap memberikan fasilitas rumah, mobil dan fasilitas kesehatan, bila mana dia sakit atau cidera.
Soal gaji, pemotongan 25 persen dari bulan berjalan karena pandemi Covid 19 di tahun 2020, hal ini sudah sesuai SKEP PSSI.
Bahkan di awal kontrak, dia juga sudah menerima uang muka dan juga dua bulan pertama dia menerima 100 persen.
Pada bulan September 2020 dia memohon untuk mendapatkan tambahan dan telah dipenuhi menjadi 40 persen untuk bulan September.
Baca Juga: Bukan Manahan, Dua Venue Babak 8 Besar Liga 2 2021 Fokus di Jakarta
Jadi, tidak ada yang tidak diakomodir keinginan pemain.
Soal sekolah anak, yang dia keluhkan, itu bukan tanggungan klub, karena di kontrak memang tidak dicantumkan.
Terkait kasus ini, Bimo mengaku sangat kecewa mengingat, pihak manajemen selalu mengutamakan penyelesaian terbaik dengan jalan musyawarah.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar