Pada satu titik bahkan tidak terlihat keinginan kedua pasangan untuk menyerang duluan. Mereka hanya melepaskan bola-bola lob.
"Seperti pertandingan ganda putri" tetapi "tanpa kreativitas", celetuk tim komentator untuk BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
Gillian Clark, salah satu komentator, sampai berpendapat bahwa seharusnya sebuah pertandingan dihentikan ketika berlangsung dengan tempo yang terlalu lambat.
"Ini sama sekali tidak meningkatkan mutu [pertandingan]," kata mantan jawara ganda putri dan ganda campuran itu.
Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2021 - Kalah dari Wakil Hong Kong, PraMel Gagal ke Semifinal
Gim kedua pun baru berakhir setelah 31 menit, 10 menit lebih lama daripada gim kesatu, dan 14 menit lebih lama daripada ketiga.
Pertandingan berlangsung lebih menghibur pada gim ketiga kendati bukan karena persaingan sengit melainkan tingkah Kevin Sanjaya di lapangan.
Kevin beberapa kali melompat-lompat atau berlari di tempat setelah mendapat poin. Dia meniru gerakan pemanasan lawannya.
Sementara Astrup/Rasmussen nyengir, umpire kurang terkesan dengan kelakuan Kevin.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021 - Kalah dari Wakil Hong Kong, Praveen/Melati: Mereka Lebih Siap
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar