Tetapi, padagim kedua fokusnya hilang dan harus kehilangan kesempatan mengemas kemenangan dua gim langsung.
"Akane adalah pemain yang sulit dimatikan, bahkan dengan permainan reli sekalipun," ucap pebulutangkis bertinggi badan 179 cm ini.
Pada gim ketiga, Sindhu tak lagi membuang kesempatan dan tidak mau mengikuti pola permainan Akane.
"Gim ketiga saya berusaha tidak membuat kesalahan. Akane bermain aman saja," ujar pebulutangkis kelahiran Hyderabad, 5 Juli 1995 itu.
Kesempatan ini digunakan Sindhu kembali menekan lawannya. Dia pun bisa merebut tiga poin beruntun setelah sempat ketinggalan 18-19 di gim ketiga.
Ketika ditanya mengenai lawan pemain asal Korea Selatan, An Se-young pada babak final, Minggu (5/12/2021). Juara Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss ini mengaku tak punya strategi khusus.
"Saya tak ada persiapan khusus menghadapi An. Saya harus bersiap menghadapi final besok. An adalah pemain yang sulit untuk dikalahkan," ucap Sindhu.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021 - An Se-young yang Lelah, Stamina Lawan yang Terkuras
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar