Casey Stoner kemudian menceritakan perbedaan perjalanan kariernya bersama Honda dan Ducati.
Menurut pria 36 tahun itu, berkarier bersama Honda sangat menyenangkan apalagi ketika satu tim dengan Dani Pedrosa.
Sebab, Stoner mendapat banyak referensi cara membalap dari Pedrosa dengan melihat data miliknya.
Sementara itu, di Ducati, Stoner adalah pembalap terbaik. Sehingga dia kesulitan membandingkan penampilannya dengan rider-rider lainnya.
Baca Juga: UFC 269 - Dampak Positif Dustin Poirier Jika Rebut Gelar Charles Oliviera
"Ketika saya menjadi rekan setimnya pada tahun 2011, itu adalah yang terbaik yang pernah terjadi pada saya karena beberapa tahun sebelumnya di Ducati, saya tidak menemukan kesalahan, saya tidak pernah bisa melihat data rekan setim saya untuk mengetahui bagaimana melangkah lebih cepat," tutur Stoner.
"Jadi itu negatif bagi saya karena saya tidak punya siapa pun yang membantu saya mengatakan 'Oke, Anda dapat meningkatkan sedikit di bagian ini karena mereka dapat lebih cepat dari Anda pada bagian itu' dan itu adalah manfaat besar bagi saya."
"Dengan Dani, saya bisa melihat apa yang bisa dia lakukan di beberapa bagian lintasan dengan motor yang sama, dia mampu benar-benar menghancurkan saya."
"Saya bisa belajar banyak dari itu dan menambah kekuatan saya, mengetahui saya memiliki rekan yang cepat untuk mengatasi beberapa kelemahan saya," kata dia menambahkan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar