Kini dia dihadapkan tantangan baru dengan menjadi pembalap MotoGP pada tahun depan. Dia akan menjadi tandem Remy Gardner lagi seperti di Moto2.
Dengan kariernya yang terus melesat, Fernandez mengaku hanya menjalaninya dengan tampil sebaik mungkin.
"Hidup berjalan secara bertahap, ada seseorang mengatakan kepada saya tahun lalu bahwa saya gila karena naik ke Moto2 dan sekarang lihatlah hasil yang saya peroleh," kata Fernandez kepada Motorsport, dikutip BolaSport.com.
"Pada tahun 2020 saya berjarak 15 poin dalam memenangkan kejuaraan Moto3. Tahun ini saya berjarak empat poin dari gelar Moto2, saya biasa saja."
Baca Juga: Casey Stoner Akui Lebih Senang Gabung Honda Ketimbang Ducati
Menatap dirinya yang akan menjadi rookie di MotoGP, Fernandez tak masalah dianggap gila karena terlalu cepat ke kelas utama.
Dia merujuk Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang juga naik ke MotoGP saat masih berusia 19 tahun (tiga tahun lalu)
Quartararo menjadi pembalap MotoGP mewakili Yamaha usai menjadi runner up kejuaraan Moto2 pada 2018 lalu.
Pembalap asal Prancis itu kemudian butuh dua tahun beradaptasi dan membuktikan diri dengan menjadi juara dunia pada MotoGp 2021.
"Anda harus melihat contohnya Fabio, yang melewati seluruh kategori, tanpa memenangkan gelar apapun," ujar Fernandez.
"Orang-orang mengatakan dia gila karena naik ke MotoGP, dan hari ini dia adalah juara dunia dan semua orang memujinya."
"Pada akhirnya Anda akan dipandu dengan apa yang Anda rasakan dan jika semua orang di sekitar saya, KTM, telah memutuskan saya untuk berada di sini, karena kami semua percaya ini pilihan terbaik untuk masa depan saya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Mau Langsung Bentrok dengan Francesco Bagnaia pada MotoGP 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar