BOLASPORT.COM - Denmark mendesak bagan pertandingan Kejuaraan Dunia 2021 diundi ulang menyusul mundurnya pemain-pemain unggulan, termasuk dari Indonesia.
Absennya rival dalam sebuah kompetisi tidak selamanya memberi keuntungan.
Itulah yang dirasakan Denmark menyusul pengunduran diri dari pemain-pemain unggulan pada Kejuaraan Dunia 2021.
Indonesia memberi pengaruh paling besar karena menarik hampir semua pemainnya dari Kejuaraan Dunia 2021.
Baca Juga: Tim Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, PBSI Sebut Semua Pemain Sudah Setuju
Sebagai informasi, sembilan pemain/pasangan dari Indonesia berstatus 10 unggulan teratas di sektor masing-masing pada Kejuaraan Dunia 2021.
Dampak terbesar terjadi pada persaingan di sektor tunggal putra.
Sebab, tiga jawara yang mundur: Kento Momota (1/Jepang), Anthony Sinisuka Ginting (5/Indonesia), dan Jonatan Christie (7/Indonesia), berada dari pul yang sama.
Absennya Momota, Anthony, dan Jonatan menguntungkan pemain-pemain di pul mereka karena membuka jalan lebar menuju babak final.
Baca Juga: Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Greysia Harus Tunda Mimpi Tersisa Sebelum Pensiun
Ini tidak berlaku bagi Denmark karena tiga pemain andalan mereka: Viktor Axelsen, Anders Antonsen, dan Rasmus Gemke, tergabung di pul yang berbeda.
Axelsen, Antonsen, dan Gemke tidak mendapat keuntungan apapun. Mereka tetap harus saling mengalahkan untuk lolos ke final.
Pelatih timnas Denmark, Kenneth Jonassen, menilai bagan pertandingan Kejuaraan Dunia 2021 harus diundi ulang karena tidak seimbang.
Undian ulang dinilai Jonassen sebagai solusi untuk menjaga kompetisi berlangsung menarik dari awal hingga akhir.
Persebaran Unggulan Tunggal Putra pada Kejuaraan Dunia 2021
Pul Atas | |
1-8 | #1 Kento Momota (Jepang) - mundur #15 Kenta Nishimoto (Jepang) |
9-16 | #7 Jonatan Christie (Indonesia) - mundur #10 Wang Tzu Wei (Taiwan) |
17-24 | #4 Chou Tien Chen (Taiwan) #12 Kidambi Srikanth (India) |
24-32 | #5 Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) - mundur #14 Sai Praneeth B (India) |
Pul Bawah | |
33-40 | #9 Kanta Tsuneyama (Jepang) #6 Lee Zii Jia (Malaysia) |
41-48 | #13 Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) #3 Anders Antonsen (Denmark) |
49-56 | #11 Rasmus Gemke (Denmark) #8 Ng Ka Long Angus (Hong Kong) |
57-64 | #16 Kantaphon Wangcharoen (Thailand) #2 Viktor Axelsen (Denmark) |
Keterangan:
|
Baca Juga: Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2021, Ini Target Dejan/Serena
"Ada ketidakseimbangan antara pul atas dan bawah," kata Jonassen, dilansir dari TV2 Sport.
"Saya tidak memiliki keraguan bahwa undian baru diperlukan. Itu menjadi keputusan tepat dari sudut pandang olahraga."
"Semua orang ingin pertandingan terbaik dan terbesar terjadi pada akhir turnamen dan bukan ketika seseorang mendapatkan jalan mudah ke final karena pembatalan."
Sektor ganda putra juga menjadi perhatian Jonassen menyusul absennya tiga pasangan unggulan dari Indonesia.
Baca Juga: Trauma Diusir Saat All England Pengaruhi Keputusan Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Thomas Lund, memiliki pendapat lain.
Lund merasa pengunduran diri pemain-pemain unggulan tidak memengaruhi peta kekuatan Kejuaraan Dunia 2021.
Jadi, tidak ada urgensi untuk melakukan undian ulang.
"Pengunduran diri yang kami terima saat ini tidak memengaruhi hasil undian," ucap Lund singkat.
Baca Juga: Solidaritas Bikin Si Juara Dunia Ahsan/Hendra Legawa Batal Ikut Kejuaraan Dunia 2021
Jonassen tidak sepakat.
"Saya pikir gawat jika pada kejuaraan sebesar ini, mereka memilih mengabaikan aturan dan apa yang bisa mereka perbuat, lalu berkata dampaknya sama untuk semuanya," ucapnya.
"Pastinya tidak sama. Tentunya saya pikir bagan pertandingan baru harus dibuat."
Undian ulang akan menguntungkan Denmark.
Baca Juga: Soal Keputusan Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Menpora Ada di Pihak PBSI
Pasalnya, Axelsen dan Antonsen tidak akan bertemu sebelum babak final karena dipromosikan sebagai dua unggulan teratas.
Namun, Jonassen pesimistis keluhannya akan didengar. Dia pun hanya berharap situasi sekarang bisa menjadi pembelajaran ke depannya.
"Kesalahan terbesarnya adalah undiannya dilakukan terlalu cepat," tutur Jonassen.
"Menurut saya seharusnya undian dilakukan sehari sebelum turnamen, ketika kita menggelar pertemuan manajer dan tahu siapa saja pemain yang datang."
Kejuaraan Dunia 2021 akan berlangsung pada 12-19 Desember mendatang di Huelva, Spanyol.
Baca Juga: Maaf, Mundurnya Timnas Bulu Tangkis dari Kejuaraan Dunia 2021 Bukan Urusan Menpora
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar