BOLASPORT.COM - Mantan CEO AC Milan, Adriano Galliani, membeberkan kisah saat Zlatan Ibrahimovic nyaris menonjok wajah Massimiliano Allegri sembilan tahun silam.
Zlatan Ibrahimovic pertama kali berseragam AC Milan pada musim panas 2010.
Pada waktu itu, Zlatan Ibrahimovic tiba dengan status pinjaman dari Barcelona selama satu musim.
Setelah itu, statusnya diubah AC Milan menjadi permanen pada musim panas 2011 usai ditebus senilai 24 juta euro.
Baca Juga: Real Madrid Menang, Thibaut Courtois Cemerlang: Tepis Sepakan Penerus Cristiano Ronaldo Pakai Kepala
Menghabiskan dua musim di San Siro pada periode pertamanya, Ibrahimovic berhasil memenangkan satu gelar Liga Italia di bawah arahan Massimiliano Allegri.
Namun, hubungan Ibrahimovic dan Massimiliano Allegri diketahui tidak pernah akur, sekalipun sang bomber menjadi pilihan utama di lini depan.
Hubungan renggang keduanya tampak saat Milan lolos ke babak perempat final Liga Champions 2011-2012.
I Rossoneri melaju meski sempat takluk 0-3 dari Arsenal di Emirates Stadium pada laga leg kedua babak 16 besar.
Baca Juga: Tukang Gila Pesta di Barcelona Wajib Dihukum Tidur di Tempat Tak Wajar
Namun, Milan berhak melaju ke babak berikutnya lantaran berhasil meraih kemenangan 4-0 pada leg pertama di San Siro.
Milan memang lolos, tetapi Ibrahimovic dilaporkan sangat marah kepada Allegri kala itu.
Penyerang gaek asal Swedia tersebut kalap lantaran Allegri masih sempat memuji rekan-rekannya usai kalah 0-3 dari Arsenal.
Mantan CEO Milan, Adriano Galliani, mengungkapkan kemarahan yang ditunjukkan Ibrahimovic kepada Allegri sembilan tahun silam dalam peluncuran buku sang bomber baru-baru ini.
Baca Juga: Demi Messi, PSG Kenakan Jersi Spesial Sulaman Emas saat Lawan Monaco
Adriano Galliani menyebutkan bahwa wajah Allegri nyaris kena bogem mentah dari Ibrahimovic akibat strategi pelatih yang membawa dua penjaga gawang di bangku cadangan.
Galliani melihat Ibrahimovic adalah sosok yang tidak pernah puas dan itu adalah kualitas dari sang penyerang.
"Itu adalah pertandingan yang mengerikan, semua orang senang setelah pertandingan," kata Galliani, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Namun, ketika kami memasuki ruang ganti, Ibra berteriak seperti orang gila."
Baca Juga: Perbedaaan Kekuatan Buat Atletico Madrid Takluk dari Real Madrid
"Dia hampir melayangkan pukulan ke arah wajah Allegri karena dia membawa dua penjaga gawang di bangku cadangan."
"Ibra tidak pernah bahagia. Dia tidak pernah puas dan dia selalu ingin hasil yang maksimal."
"Jika dia meraih hasil seri atau finis kedua, dia marah."
"Ibra tidak pernah puas dan ini adalah kualitas terbaiknya," ujar Galliani melanjutkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar