Ducati sempat dihadapkan dengan dua pembalap setim yang tidak akur.
Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo beberapa kali terlibat aksi saling sindir saat menjadi tumpuan Ducati pada 2017 dan 2018.
Kedatangan Danilo Petrucci sebagai pengganti Jorge Lorenzo tidak cukup banyak membantu.
Keduanya awalnya terlihat berteman dengan baik. Namun, manuver agresif Petrucci saat memenangi balapan MotoGP Italia 2019 merubah segalanya.
Baca Juga: Juara F1 2021 di Tengah Kontroversi, Max Verstappen Bilang Begini
Dovizioso, sempat memimpin pada lap terakhir, kurang terkesan karena merasa telah cukup membantu Petrucci pada awal kedatangannya ke Ducati.
Relasi Dovizioso dan Petrucci makin memburuk menyusul perseteruan keduanya pada kualifikasi MotoGP Aragon 2020.
Tardozzi sampai berharap Miller dan Bagnaia bisa bekerja sama tetapi tak perlu menjadi teman setelah presentasi tim Ducati untuk musim 2021.
"Sangat penting bagi pembalap kami untuk berkolaborasi, tetapi saat lomba mereka berjuang untuk diri mereka masing-masing," ucapnya kepada GPOne pada awal tahun ini.
Baca Juga: Daftar 5 Juara Termuda di F1, Max Verstappen Nomor Berapa?
Harapan Tardozzi tampaknya terkabul.
Pria yang dikenal emosional saat merayakan kemenangan pembalapnya itu berharap atmosfer positif ini akan terus bertahan di dalam tim Ducati.
"Saya harap suasananya akan tetap seperti ini ke depannya dan saya tidak sabar untuk melihat pembalap Ducati menjadi juara dunia pada 2022," ucap Tardozzi.
Baca Juga: Walau Merana, Valentino Rossi Tak Sia-sia Gabung Tim Satelit Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Corsedimoto.com |
Komentar