BOLASPORT.COM - Situasi Barcelona yang kembali memakai pemain dari La Masia dinilai sebagai sarana untuk bernostalgia dengan generasi emas dan masalah ekonomi yang mendera.
Era baru Barcelona dimulai saat Xavi Hernandez kembali ke Camp Nou dengan jabatan sebagai pelatih.
Xavi Hernandez memegang kendali sebagai entrenador Barcelona seiring dipecatnya Ronald Koeman.
Kehadiran Xavi Hernandez diharapkan bisa kembali mengangkat prestasi dan menghidupkan filosofi tiki-taka sebagai identitas Barcelona.
Baca Juga: Direktur PSG Bantah Dekati Zinedine Zidane untuk Gantikan Mauricio Pochettino
Salah satu hal yang paling kentara dari kembalinya Xavi adalah kemunculan sejumlah bibit muda dari La Masia.
Pelatih asal Spanyol tersebut berani memberikan porsi lebih banyak kepada sejumlah pemain muda jebolan La Masia dalam skuad El Barca arahannya.
Nama-nama seperti Ferran Jutgla dan Abde Ezzalzouli mulai menarik perhatian.
Ferran Jutgla dan Abde Ezzalzouli mengikuti jejak Gavi, Riqui Puig, Nico Gonzalez, Oscar Mingueza, Alex Balde, dan Ronald Araujo, yang lebih dulu menembus skuad senior Barcelona.
Baca Juga: Skuad ala Kadarnya, Liverpool Bakal Sulit Lalui Jadwal Akhir Tahun
Meski begitu, Barcelona sendiri masih berkutat di papan tengah klasemen sementara Liga Spanyol 2021-2022.
Masa transisi dari Ronald Koeman ke tangan Xavi masih memerlukan proses meski di dalamnya dibarengi dengan regenerasi skuad.
Barcelona dinilai juga perlahan mulai meninggalkan bayang-bayang Lionel Messi.
Lionel Messi merupakan ikon sekaligus legenda bagi El Barca yang telah menelurkan beragam prestasi termasuk kesuksesan klub meraih sextuple di bawah asuhan Pep Guardiola pada musim 2008-2009.
Baca Juga: Dusan Vlahovic Resmi Selevel Cristiano Ronaldo, Samai Rekor Berusia 61 Tahun
Namun, Barcelona juga tidak lepas dari kebijakan transfer yang justru menjadi blunder dan merugikan klub.
Hal itu terlihat dari pembelian mubazir seperti Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann.
Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann dianggap sebagai rekrutan gagal lantaran tidak bisa memberikan kontribusi maksimal sejak berseragam Barcelona.
Pembelian ketiganya juga ditengarai membuat keuangan klub limbung.
Baca Juga: Tepis Rumor Transfer, Barcelona Masih Sabar dengan Penampilan Angin-anginan Frenkie de Jong
Barcelona terlilit utang dan terancam bangkut akibat krisis ekonomi yang menimpa mereka terkait kebijakan transfer di samping dari dampak pandemi COVID-19.
Apalagi, menjelang dibukanya bursa transfer musim dingin 2022, Barcelona dinilai bakal mengalami kesulitan mendatangkan pemain baru yang sesuai kebutuhan Xavi.
Di sisi lain, kembalinya pemain La Masia yang masuk ke dalam skuad utama Barcelona selain karena banyaknya pemain yang cedera, juga tidak lepas dari kritikan.
Kritikan datang dari mantan pemain El Barca sendiri, Ronald de Boer.
Baca Juga: Bungkam AC Milan, Luciano Spalletti Bangga dengan Mentalitas Napoli
Ronald de Boer mengkritik kebijakan transfer Barcelona dan berkomentar bahwa mantan klubnya melirik La Masia lagi didasari karena kebutuhan ekonomi.
"Barcelona kembali ke belakang dengan mencari tahun-tahun emas dengan Xavi, Andres Iniesta, dan Carles Puyol yang berhasil mengantarkan enam gelar dengan generasi itu pada tahun 2009," kata De Boer, dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Barcelona kembali melihat La Masia juga karena mereka mengalami masalah ekonomi yang pelik."
"Saya pikir mereka telah hidup dan terlena dengan generasi emas terlalu lama."
Baca Juga: Mino Raiola Beri Sinyal Bek Incaran Chelsea Ini Sudah Siap Tinggalkan Juventus
"Mereka selalu mengagungkan La Masia dengan pemain muda berkualitas."
"Kadang-kadang Anda juga harus berani menempatkan pemain muda," ujar De Boer melanjutkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Mundo Deportivo |
Komentar