BOLASPORT.COM - Pesepak bola yang menolak untuk mendapatkan vaksin COVID-19 tak akan diizinkan untuk bermain di Liga Italia musim ini.
Pemerintah Italia mengonfirmasi bahwa pesepak bola dan atlet cabang olahraga lainnya yang menolak vaksin COVID-19 tak akan diizinkan bermain lagi pada musim ini.
Keputusan tersebut dikeluarkan Pemerintah Italia pada Kamis (30/12/2021) waktu setempat dan akan diberlakukan mulai 2 Januari 2022.
Italia mengeluarkan keputusan itu sebagai sebagai reaksi terhadap gelombang terbaru kasus COVID-19 varian omicron.
Sebelumnya, Negeri Pizza telah mengurangi kapasitas stadion dari 75 persen menjadi 50 persen.
Baca Juga: Pemain yang Belum Vaksin COVID-19 Tak akan Pernah Dilirik Liverpool
Selain itu, setiap orang yang masuk ke stadion wajib mengenakan masker dan sudah mendapatkan vaksinasi atau baru saja pulih dari COVID-19.
Perubahan terbesar adalah bahwa hanya mereka yang memiliki Super Green Pass, yang membuktikan status vaksinasi atau pemulihan baru-baru ini, yang dapat memasuki ruang ganti karena ruang tersebut adalah ruang tertutup.
Artinya, jika ada pemain yang masih belum divaksin, mereka tidak akan bisa bermain.
"Atlet antivaksin tidak akan diizinkan bermain lagi musim ini," kata Wakil Menteri Kesehatan Italia, Andrea Costa, kepada Radio Punto Nuovo, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Pandemi adalah situasi yang sangat dinamis dan kita tidak bisa menyia-nyiakan semua pengorbanan yang telah kita lakukan selama dua tahun terakhir."
"Kami telah membuat delineasi yang jelas dengan keputusan ini antara mereka yang divaksin dan mereka yang memutuskan untuk tidak melakukannya."
"Janganlah kita lupa bahwa delapan dari 10 tempat tidur perawatan intensif ditempati oleh mereka yang tidak divaksinasi," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Para Pemain Liga Inggris Wajib Vaksin agar Kompetisi Tak Kolaps
Serie A sendiri diketahui memiliki angka vaksinasi pemain yang tinggi.
Data terakhir pada bulan Oktober 2021 menunjukkan bahwa 98 persen pemain dan staf telah divaksin.
Namun, dengan penyelenggaraan Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa yang akan datang, belum lagi play-off Piala Dunia pada bulan Maret, ada kekhawatiran tingkat kasus tetap tinggi.
Pasalnya, klub-klub dan para pemain Italia akan berhadapan dengan lawan yang berpotensi belum divaksin.
Kekhawatiran itu muncul mengingat tingkat vaksinasi di liga lain secara signifikan lebih rendah daripada di Serie A.
Pada Oktober 2021, Liga Inggris menyatakan bahwa baru sebanyak 68 persen pemain dan staf telah mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Kini Sudah Bersedia, Kimmich Akui Menyesal Tolak Divaksin COVID-19
Pada bulan yang sama, sebanyak 94 persen pemain dan staf di Bundesliga telah divaksin.
Sementara di La Liga, angka pemain dan staf yang telah divaksin mencapai 93 persen.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | football Italia |
Komentar