BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, membeberkan nama yang paling masuk akal menjadi tandem Marc Marquez.
Sejak Marc Marquez dibekap cedera parah pada musim 2020, Repsol Honda kehilangan arah dalam menghadapi persaingan.
Repsol Honda tampil layaknya macan ompong tanpa hadirnya Marc Marquez setidaknya hingga seri ketiga MotoGP 2021.
Meski sempat kembali dan mempersembahkan kemenangan, awan hitam kembali menaungi Repsol Honda setelah Marc Marquez kembali cedera.
Baca Juga: Alarm Pengamat MotoGP, Marc Marquez Terancam Tak Bisa Jajal Mandalika
Sementara itu, tidak ada satu penunggang RC213V yang mampu meraih hasil optimal seperti Baby Alien.
Repsol Honda sempat bertumpu kepada adik Marc Marquez yakni Alex Marquez pada musim 2020 namun hasilnya kurang memuaskan.
Alex Marquez dimutasi ke tim satelit Honda, dan posisinya di tim pabrikan digantikan Pol Espargaro.
Sebagai tandem Marc Marquez, Pol Espargaro masih butuh waktu untuk penjajakan agar bisa tampil lebih optimal.
Baca Juga: Saat Ban Mampu Selamatkan Karier Valentino Rossi pada MotoGP
Tim berlogo sayap tunggal itu kini tengah memburu pembalap lain untuk menjadi tandem Marc Marquez pada musim 2023.
Langkah cepat tersebut sangat logis untuk diambil mengingat Marc Marquez belum fit dan kini mengalami gangguan penglihatan.
Gebrakan Honda kian tepat mengingat kontrak Pol Espargaro akan habis pada akhir 2022.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2022 - Debut Indonesia, Mandalika Jadi yang Pertama di Asia Tenggara
Belum lama ini, Repsol Honda dikabarkan tengah mengincar dua pembalap berlabel juara dunia dalam yakni Fabio Quartararo dan Joan Mir.
Fabio Quartararo merupakan juara dunia pada musim 2021 dari tim Monster Energy Yamaha.
Sedangkan Joan Mir menjadi andalan Suzuki Ecstar kala berjala pada MotoGP 2020.
Geliat Repsol Honda dalam mencari pembalap baru turut mengundang perhatian pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Baca Juga: Dikawal Dani Pedrosa, Rookie MotoGP Antusias Ngegas pada Musim 2022
Carlo Pernat menilai bahwa tim arahan Alberto Puig itu sudah membuat langkah yang benar dengan mulai mencari pembalap baru.
"Honda berusaha mati-matian untuk mendapatkan pembalap pemenang dan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata Pernat.
Untuk dua nama yang tengah menjadi incaran, pria asal Italia tersebut menilai Joan Mir menjadi pilihan yang masuk akal.
Hal itu tidak terlepas dari penawaran pihak Joan Mir yang memiliki harga lebih miring dibanding Fabio Quartararo.
Baca Juga: Harga Tiket MotoGP Indonesia Dirilis, Mulai 115 Ribu untuk Nonton Quartararo dkk di Lintasan
Dilansir dari Motorsport, Fabio Quartararo sempat meminta gaji kepada Yamaha sebesar 20 juta Euro atau setara Rp 322,6 miliar.
Jumlah tersebut terhitung fantastis di mana El Diablo juga menuntut adanya perubahan signifikan di motor YZR-M1.
"Ada dua nama Quartararo dan Mir, lebih mudah bagi Mir sampai ke sana, karena biayanya lebih murah dan dia orang yang tepat," ucap Pernat.
"Ini akan berjalan cukup cepat, saya pikir pada awal Kejuaraan Dunia operasi mereka mungkin sudah selesai, atau hampir," imbuhnya.
Baca Juga: Sadari Kekurangan YZR-M1, Yamaha Siap Penuhi Keinginan Fabio Quartararo
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar