BOLASPORT.COM - Ada dua hal yang ternyata membuat David Alaba sulit beradaptasi saat bergabung dengan Real Madrid.
Real Madrid tampil apik di Liga Spanyol 2021-2022.
Saat ini, Real Madrid berada di puncak klasemen Liga Spanyol musim ini dengan koleksi 46 poin dari 20 laga.
Real Madrid juga berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 sebagai juara Grup D.
Penampilan gemilang Real Madrid musim ini tentu tidak lepas dari peran para pemainnya.
Baca Juga: Agen Italia: Real Madrid Sudah Tawar Kylian Mbappe 812 Miliar Januari Ini
Salah satunya adalah bek tengah anyar Real Madrid pada musim ini, David Alaba.
Alaba didatangkan Real Madrid dari Bayern Muenchen pada awal musim 2021-2022 dengan status bebas transfer.
Meski baru bergabung dengan Real Madrid, Alaba sudah mendapatkan tempat utama di skuad Real Madrid.
Alaba menjadi andalan Carlo Ancelotti untuk mengawal lini belakang Los Blancos.
Akan tetapi, siapa sangka bek asal Austria itu sempat sulit beradaptasi setelah pindah ke Real Madrid.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Gelandang Terbuang Barcelona Gemilang, Sevilla Pepet Real Madrid
Dilansir BolaSport.com dari Marca, ada dua hal yang membuat Alaba sulit beradaptasi.
Hal pertama adalah jadwal makan malam di Spanyol.
Alaba bercerita kalau dirinya pernah pergi makan malam di sebuah restoran pada pukul 20.00 waktu Spanyol.
Akan tetapi, restoran masih sepi dan belum ada siapa pun yang datang.
Setelah dirinya selesai makan, baru ada pengunjung lain yang datang ke restoran tersebut.
Baca Juga: Mbappe Bukan Bocah Labil, Pochettino Tak Takut Godaan Real Madrid
"Jadwal di sini sangat berbeda dan itu merupakan perubahan besar bagi saya," kata Alaba.
"Terutama di musim panas, kehidupan berhenti total di sore hari."
"Ketika saya pertama kali di sini dan ingin makan malam, saya akan tiba di restoran pada pukul 8 malam dan sering duduk sendirian. Ketika saya pergi, pelanggan pertama datang," ucap Alaba melanjutkan.
Rupanya, kebiasaan makan malam di Spanyol berbeda dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Biasanya, orang-orang Eropa makan malam lebih awal, tetapi tidak dengan Spanyol.
Baca Juga: Buka 2022 dengan Cemberut, Carlo Ancelotti Alasan Real Madrid Masih Mode Liburan
Selain masalah jam makan, Alaba juga sempat kesulitan soal bahasa.
Meski demikian, Alaba mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Carlo Ancelotti yang juga pernah menjadi pelatihnya saat masih di Bayern Muenchen.
"Hal ini sangat penting dan saya masih ingat dari waktu saya di Bayern pentingnya integrasi dengan rekan lain di klub ini," ucap Alaba.
"Fisioterapi Bayern selalu mendorong saya untuk berbicara dengan pemain asing dalam bahasa Jerman sehingga mereka dapat berintegrasi secepat mungkin."
"Carlo Ancelotti berbicara bahasa Spanyol dengan sempurna. Namun, semua orang di Munich juga memahaminya dengan baik. Semua orang di sana berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik," tutur Alaba menambahkan.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - De Jong Tiru Kebiasaan Lionel Messi, Barcelona Dekati Real Madrid
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Marca |
Komentar