Kekacauan dan ketidakpastian terjadi karena adanya tumpang tindih regulasi atau wewenang antara pihak Lega selaku pengelola kompetisi dan otoritas kesehatan lokal di wilayah Italia (ALS).
Masing-masing otoritas lokal juga memiliki kebijakan tertentu buat menentukan perlu tidaknya klub melakukan karantina.
Lega Serie A tetap berpatokan teguh dengan regulasi UEFA, di mana sebuah klub tetap bisa tampil jika memiliki minimal 13 pemain termasuk seorang kiper.
Sementara ALS menilai bahwa mereka dapat melampaui wewenang itu dengan memerintahkan tim dikarantina jika dipandang bisa mengancam keselamatan publik.
Klub dapat dilarang bepergian ke luar wilayah mereka demi menghindari risiko outbreak lebih luas.
Hal ini yang terjadi dengan kasus duel Juventus vs Napoli musim lalu ketika ALS wilayah Campania melarang skuad I Partenopei berangkat ke Turin karena ada anggota skuad yang terpapar virus.
Baca Juga: Chelsea vs Tottenham - Romelu Lukaku Suruh Diam Suporter Lawan, Thomas Tuchel Kirim Pujian
Buntutnya, Juve dinyatakan pihak Lega menang WO sebelum Napoli mengajukan banding dan dikabulkan, sehingga partai tersebut dijadwalkan ulang di tanggal berbeda.
Pekan ini, masalah yang sama kembali mengancam pelaksanaan duel Juventus vs Napoli karena adanya pengumuman susulan dari ASL bahwa 3 pemain Partenopei harus masuk karantina.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, football-italia.net |
Komentar