“Saat itu kami sangat kuat, kami memiliki harapan tinggi dengan dua pembalap pabrikan yang mampu mengawali awal musim dengan tiga kemenangan,” kata Jarvis.
Namun setelah GP Portugal, pembalap Yamaha tampil tidak konsisten. Ditambah Franco Morbidelli yang dibekap cedera dan masalah yang terjadi dengan Maverick Vinales.
Posisi Morbidelli di tim satelit pun sempat digatikan Jake Dixon dari kelas Moto2 dan Garrett Gerloff dari WSBK.
Praktis hanya Fabio Quartararo saja yang mampu berkembang di mana dia menjalani musim pertamanya sebagai pembalap pabrikan dengan baik.
Baca Juga: Peran Luar Biasa Valentino Rossi untuk Fabio Quartararo pada MotoGP
Tiga pembalap lain, Maverick Vinales, Franco Morbidelli dan Valentino Rossi hanya menjadi bayang-bayang di bawah Fabio Quartararo.
“Kami telah memperbaiki masalah dan sedang dalam menjalankan misi. Fabio berkembang sangat baik, bahkan dalam balapan yang sulit, dia mampu mencetak banyak poin,” jelasnya.
Fabio Quartaro berhasil memberikan gelar juara dunia untuk Yamaha setelah terakhir kali pada 2015 melalui Jorge Lorenzo.
Prestasi yang diraih El Diablo tidak diimbangi penunggang YZR-M1 lainnya, yang angin-anginan sepanjang musim 2021.
Baca Juga: Maverick Vinales Akui Sesali Keputusan Tinggalkan Suzuki Demi Yamaha
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorsport Total |
Komentar