"Kalau dari kacamata penonton, di posisi sekarang Praveen yang harus jadi playmaker-nya," ucap atlet asal Palembang tersebut.
"Maka dari itu, komunikasi keduanya harus bagus. Jadi, Melati bisa bermain dengan leluasa," sambungnya.
Debby enggan mengartikan penurunan prestasi Praveen/Melati pada 2021 menjadi sinyal hilangnya chemistry di antara keduanya.
Semuanya tergantung dari Praveen/Melati sendiri apakah mereka mau fokus mengambil peluang di setiap pertandingan.
Baca Juga: PBSI Setor Tunggal Putri Terbaik ke SEA Games meski Bentrok dengan Piala Thomas-Uber
"Sebenarnya tidak bisa bilang mereka hilang chemistry," kata Debby.
"Hanya saja, harus bisa bersikap profesional dan dewasa karena Praveen/Melati perlu menyadari bahwa mereka saling membutuhkan."
"Mereka bukan pemain tunggal. Jadi, secara tidak langsung Praveen dan Melati itu saling bergantung satu sama lain."
"Mereka harus bisa menerima dan menyampingkan ego masing-masing supaya komunikasi bisa berjalan bagus," ujar Debby Susanto.
Baca Juga: Anggaran Dipotong, Asosiasi Olimpiade Malaysia Ingin Tiru Viktor Axelsen
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar