BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis nasional, Debby Susanto, masih percaya dengan potensi yang dimiliki Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Rumor degradasi dari pelatnas PBSI yang menimpa Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Okvtavianti memang mengalami penurunan pada 2021.
Setelah dielu-elukan pasca-kesuksesan menjadi juara All England Open 2020, Praveen/Melati seolah kehilangan taji mereka.
Baca Juga: Rumor Praveen/Melati Dicoret dari Pelatnas, Bagaimana Rapor Mereka pada 2021?
Kampiun SEA Games 2019 tersebut mengalami kesulitan setiap kali menghadapi pasangan peringkat lima besar lainnya.
Buruknya komunikasi di lapangan menjadi salah satu alasan Praveen/Melati menerima kritik deras.
Kepala pelatih ganda campuran, Nova Widianto, sampai mempersilahkan Praveen atau Melati keluar dari pelatnas jika ingin mencari pasangan baru.
Tak disangka, Praveen/Melati turut masuk dalam daftar pemain yang diisukan dicoret dari pelatnas PBSI.
Baca Juga: Pelatih Belum Pastikan Praveen/Melati Tercoret dari Pelatnas PBSI
Rumor ini tentu mengejutkan mengingat Praveen/Melati masih menjadi pasangan ganda campuran teratas yang dimiliki Indonesia.
Debby Susanto selaku mantan partner tanding Praveen pun masih percaya pemain asal Bontang tersebut masih memiliki potensi menjadi juara bersama Melati.
Titel juara dari Denmark Open 2019, French Open 2019, dan All England Open 2020 ditunjuk Debby sebagai bukti dari talenta Praveen/Melati.
Dilansir dari Kompas.com, Praveen/Melati masih dianggap Debby sebagai pasangan yang komplet.
Baca Juga: Selain Praveen/Melati, 4 Pebulu Tangkis Juga Dikabarkan Dicoret dari Pelatnas, Begini Kata PBSI
"Kalau dia (Praveen) sedang dalam performa terbaik, fokus, dan jarang melakukan kesalahan sendiri, dia masih menjadi pemain yang terbaik," kata Debby.
"Sebenarnya tidak sulit juga (untuk Melati mengimbangi Praveen)."
"Terbukti saat mereka juara. Berarti kan mereka seimbang dan saling mengisi satu sama lain," tuturnya.
Debby merasa Praveen/Melati hanya perlu membenahi masalah komunikasi.
Baca Juga: Eks Pelatih Taufik Hidayat Diisukan Kembali, Media India Minta 1 Borok Pemain Dibenahi
"Kalau dari kacamata penonton, di posisi sekarang Praveen yang harus jadi playmaker-nya," ucap atlet asal Palembang tersebut.
"Maka dari itu, komunikasi keduanya harus bagus. Jadi, Melati bisa bermain dengan leluasa," sambungnya.
Debby enggan mengartikan penurunan prestasi Praveen/Melati pada 2021 menjadi sinyal hilangnya chemistry di antara keduanya.
Semuanya tergantung dari Praveen/Melati sendiri apakah mereka mau fokus mengambil peluang di setiap pertandingan.
Baca Juga: PBSI Setor Tunggal Putri Terbaik ke SEA Games meski Bentrok dengan Piala Thomas-Uber
"Sebenarnya tidak bisa bilang mereka hilang chemistry," kata Debby.
"Hanya saja, harus bisa bersikap profesional dan dewasa karena Praveen/Melati perlu menyadari bahwa mereka saling membutuhkan."
"Mereka bukan pemain tunggal. Jadi, secara tidak langsung Praveen dan Melati itu saling bergantung satu sama lain."
"Mereka harus bisa menerima dan menyampingkan ego masing-masing supaya komunikasi bisa berjalan bagus," ujar Debby Susanto.
Baca Juga: Anggaran Dipotong, Asosiasi Olimpiade Malaysia Ingin Tiru Viktor Axelsen
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar