BOLASPORT.COM - Petarung kelas berat UFC, Ciryl Gane, menganggap Francis Ngannou ibarat bos terakhir dalam sebuah gim jelang pertarungan mereka pada UFC 270.
Ciryl Gane (10-0) menjadi penantang utama juara kelas berat UFC, Francis Ngannou (16-3), setelah membekuk Derrick Lewis pada UFC 265.
Kemenangan atas Derrick Lewis pada Agustus silam membuat Ciryl Gane dianugerahi sabuk juara interim kelas berat.
Pertarungan Francis Ngannou kontra Ciryl Gane akan menjadi duel unifikasi untuk menentukan siapa juara kelas berat sesungguhnya.
Baca Juga: Ingin Jadi Raja Dua Divisi, Oliveira Ingin Kalahkan Volkanovski atau Usman
UFC 270: Ngannou vs Gane dijadwalkan akan berlangsung di Honda Center, California, Amerika Serikat pada Sabtu (22/1/2022) malam waktu setempat.
Gane maupun Ngannou sudah menabuh genderang perang melalui psy war.
Lebih-lebih Ngannou berseteru dengan pelatih Gane, Fernand Lopez, yang tidak lain merupakan mantan pelatihmya di MMA Factory di Paris, Prancis.
Video Ngannou bersikap cuek ketika berpapasan dengan Gane dan Lopez di sela-sela acara UFC 268 pun sempat viral.
Baca Juga: Sama-sama On Fire di UFC, Kamaru Usman vs Khamzat Chimaev Siapa yang Menang?
Gane sendiri mencoba tidak terlibat dengan konflik antara pelatihnya dengan Ngannou.
Bon Gamin alias Anak Baik, julukan Gane, tetap mengapresiasi kualitas Ngannou sebagai juara kelas berat UFC.
Pertandinan melawan Ngannou pun diibaratkan Gane sebagai duel melawan bos terakhir dalam video game.
Baca Juga: Pengamat MMA Percaya Khabib Nurmagomedov Sengaja Tak Patahkan Lengan Justin Gaethje
"Pertandingan ini berbeda, tetapi bukan karena Francis. Tetapi karena dia adalah sang juara saat ini," tutur Gane, dilansir BolaSport.com dari MMA Fighting.
"Dan sang juara adalah petarung yang sungguh hebat, yang memiliki kekuatan besar, dan ini adalah bos terakhir dalam permainan saya."
"Tapi seperti biasanya, jika saya membuat kesalahan, saya tidak apa-apa. Jika saya kalah, saya benar-benar menerimanya."
"Setiap pertarungan yang saya alami berlangsung demikian. Namun, kali ini saya ingin melakukan langkah terakhir. Itu sebabnya pertarungan ini akan sedikit berbeda," imbuhnya.
Baca Juga: Juara Kelas Ringan UFC: Saat Bertarung, Saya Merasa Melawan Tiga Orang Sekaligus
Gane adalah penantang pertama Ngannou sejak pertama kali meraih gelar juara kelas berat pada Maret 2021.
Ngannou sering dianggap sebagai predator di kelas berat. Lebih-lebih rekor kekuatan pukulannya masih yang tertinggi di UFC Perfomance Institute.
Kekuatan pukulan petarung 35 tahun itu terbukti dari torehan kemenangannya yang selalu dihasilkan melalui finish.
Sementara Gane sering dianggap sebagai petarung yang memiliki IQ tinggi. Dia pandai dalam mengendalikan situasi pertarungan.
Petarung 31 tahun itu tercatat pernah memenangi dengan cara knockout, submission, dan decision.
Gane lebih sering menang dengan cara knockout yaitu 4 kali. Adapun enam kemenangan lain dibagi rata dengan cara submission dan decision.
Baca Juga: Duel di Bilik Telepon adalah Ide Terkonyol dari Laga Tyson Fury vs Francis Ngannou
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar