Marquez masih tenang ketika dokter mengatakan gejala demikian normal terjadi dan biasanya sembuh setelah satu pekan.
Seperti yang diketahui, bukan itu yang terjadi.
Awalnya disebut mengalami gegar otak ringan, Marquez terpaksa melewatkan dua seri terakhir dan tes akhir musim karena rupanya menderita diplopia.
Selama tiga bulan terakhir Marquez hanya bisa berdiam diri di rumah. Latihannya juga hanya terbatas untuk menjaga kebugaran fisik semata.
Baca Juga: Bos MotoGP Ancam Batalkan Lomba jika Ada Wajib Karantina di Negara Tuan Rumah
Baru pekan ini Marquez boleh berlatih dengan motornya lagi setelah dokter mengonfirmasi peningkatan yang signifikan dengan kondisi matanya.
Marquez memberi sinyal tidak akan mengubah pendekatannya. Mengambil risiko wajib hukumnya untuk bersaing dalam perebutan gelar.
"Risikonya selalu ada," kata Marquez.
"Jika Anda duduk di sofa, Anda tidak menghadapi risiko apapun, Anda mengikuti setiap balapan, tetapi tidak akan menjadi yang terbaik di dunia."
Baca Juga: F1 Punya Mobil Baru pada 2022, Semoga Pesaing Gelar Bukan Tim-tim Itu Saja
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar