Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Viktor Axelsen, Bao Chunlai, hingga Tinggi Badan yang Menjulang

By Delia Mustikasari - Sabtu, 15 Januari 2022 | 19:35 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, berpose setelah memenangi gelar juara bWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, 5 Desember 2021.
HUMAS PP PBSI
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, berpose setelah memenangi gelar juara bWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, 5 Desember 2021.

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, berbagi pemikirannya bagaimana menghadapi orang yang terus membandingkan dirinya dengan orang lain dalam mengejar kesuksesan olahraga.

Viktor Axelsen berharap anak-anak muda tidak membiarkan hal-hal negatif menghambat pertumbuhan mereka.

Viktor Axelsen menikmati 2021 yang sensasional, memutar kembali waktu ke momen yang tak terlupakan ketika ia menjadi orang Eropa pertama yang memenangkan gelar juara dunia junior pada 2010.

Baca Juga: India Open 2022 - Terhenti pada Perempat Final, Ini Pelajaran yang Diambil Chan Peng Soon dengan Partner Baru

"Saat itu saya berusia 16 tahun dan banyak orang mulai mengikuti saya. Saya mendengar banyak pendapat tentang permainan saya, baik dan buruk," kata Axelsen dilansir BolaSport.com dari The Star.

"Salah satu komentar yang paling umum adalah bahwa orang berpikir saya terlalu tinggi untuk menjadi pemain tunggal yang baik. Saya masih muda dan pendapat orang lain sedikit mengganggu saya," aku pemain berusia 28 tahun itu.

"Begitu juga saat ketika saya mulai banyak berkembang dari tinggi badan 188 cm dulu menjadi 194 cm sekarang. Tidak banyak pemain kelas dunia yang setinggi itu," aku Axelsen.

"Saya mulai menonton Bao Chunlai (China), Mohd Hafiz Hashim (Malaysia), Park Sung-hwan (Korea) dan kemudian Chen Long (China) untuk mempelajari gaya mereka karena mereka semua agak tinggi. Masalahnya adalah saya lebih tinggi dari mereka semua."

Ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginannya dalam latihan atau turnamen, Axelsen menjelaskan hal negatif tumbuh dalam dirinya dan terkadang dia menyalahkan kondisi fisiknya.

"Saya pikir saya terlalu tinggi dan terlalu berat. Saya akan menghabiskan berjam-jam membaca tentang rencana diet baru untuk membantu saya menurunkan berat badan. Saya ingin menjadi lebih fleksibel dan kuat untuk membuat gerakan saya mulus," tutur Axelsen.

Baca Juga: Proliga 2022 - Samator Ditumbangkan BNI


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : The Star

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
33
79
2
Arsenal
34
67
3
Manchester City
34
61
4
Nottingham Forest
33
60
5
Newcastle United
33
59
6
Chelsea
33
57
7
Aston Villa
34
57
8
AFC Bournemouth
33
49
9
Fulham
33
48
10
Brighton & Hove Albion
33
48
Klub
D
P
1
Persib Bandung
29
61
2
Dewa United FC
29
53
3
Persebaya Surabaya
29
52
4
Persija Jakarta
29
47
5
Malut United
29
47
6
PSM Makassar
29
44
7
Borneo Samarinda
29
43
8
Arema
29
42
9
Persita
29
42
10
PSBS Biak Numfor
29
41
Klub
D
P
1
Barcelona
33
76
2
Real Madrid
33
72
3
Atletico Madrid
32
63
4
Athletic Bilbao
33
60
5
Villarreal
32
52
6
Real Betis
32
51
7
Celta Vigo
33
46
8
Mallorca
33
44
9
Real Sociedad
33
42
10
Rayo Vallecano
32
41
Klub
D
P
1
Inter
33
71
2
SSC Napoli
33
71
3
Atalanta
33
64
4
Bologna
33
60
5
Juventus
33
59
6
Lazio
33
59
7
Roma
33
57
8
Fiorentina
33
56
9
AC Milan
33
51
10
Torino
33
43
Pos
Pembalap
Poin
1
M. Marquez Ducati Team
123
2
A. Marquez Gresini Racing
106
3
F. Bagnaia Ducati Team
97
4
F. Morbidelli Team VR46
78
5
F. Di Giannantonio Team VR46
48
6
J. Zarco Team LCR
38
7
M. Bezzecchi Aprilia Racing Team
32
8
F. Quartararo Yamaha Factory Racing
30
9
A. Ogura Trackhouse Racing Team
29
10
L. Marini Honda HRC
26
Close Ads X