BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, berbagi pemikirannya bagaimana menghadapi orang yang terus membandingkan dirinya dengan orang lain dalam mengejar kesuksesan olahraga.
Viktor Axelsen berharap anak-anak muda tidak membiarkan hal-hal negatif menghambat pertumbuhan mereka.
Viktor Axelsen menikmati 2021 yang sensasional, memutar kembali waktu ke momen yang tak terlupakan ketika ia menjadi orang Eropa pertama yang memenangkan gelar juara dunia junior pada 2010.
"Saat itu saya berusia 16 tahun dan banyak orang mulai mengikuti saya. Saya mendengar banyak pendapat tentang permainan saya, baik dan buruk," kata Axelsen dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Salah satu komentar yang paling umum adalah bahwa orang berpikir saya terlalu tinggi untuk menjadi pemain tunggal yang baik. Saya masih muda dan pendapat orang lain sedikit mengganggu saya," aku pemain berusia 28 tahun itu.
"Begitu juga saat ketika saya mulai banyak berkembang dari tinggi badan 188 cm dulu menjadi 194 cm sekarang. Tidak banyak pemain kelas dunia yang setinggi itu," aku Axelsen.
"Saya mulai menonton Bao Chunlai (China), Mohd Hafiz Hashim (Malaysia), Park Sung-hwan (Korea) dan kemudian Chen Long (China) untuk mempelajari gaya mereka karena mereka semua agak tinggi. Masalahnya adalah saya lebih tinggi dari mereka semua."
Ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginannya dalam latihan atau turnamen, Axelsen menjelaskan hal negatif tumbuh dalam dirinya dan terkadang dia menyalahkan kondisi fisiknya.
"Saya pikir saya terlalu tinggi dan terlalu berat. Saya akan menghabiskan berjam-jam membaca tentang rencana diet baru untuk membantu saya menurunkan berat badan. Saya ingin menjadi lebih fleksibel dan kuat untuk membuat gerakan saya mulus," tutur Axelsen.
Baca Juga: Proliga 2022 - Samator Ditumbangkan BNI
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar