Kesuksesan dan kontroversi dalam perjalanan karier membuat Marquez memiliki barisan pendukung (fans) dan pembenci (haters).
Di samping masalah karakter, Si Semut dari Cervera memiliki nilai penting dalam kejuaraan karena menjadi pembalap terakhir yang mampu mendominasi.
Ujung tombak tim Repsol Honda tersebut sukses memasang standar yang sulit untuk disamai.
Mengalahkan juara dunia delapan kali tersebut pun akan memberi pengakuan ekstra bagi pembalap yang ingin dijadikan ikon kejuaraan berikutnya.
Baca Juga: Marquez Tak Kapok Menantang Bahaya, Dia Bilang Duduk di Rumah Saja kalau Mau Aman
MotoGP Aragon pada musim lalu buktinya.
Aksi salip-menyalip antara Marquez dan Francesco Bagnaia (Ducati) mengundang atensi hingga menjadikan GP Aragon sebagai salah satu seri yang paling viral.
Juara bertahan, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), sudah merasakan "efek Marquez".
Musim debut El Diablo pada MotoGP dinilai tinggi menyusul duel-duel sengitnya dengan Marquez dalam beberapa balapan.
Baca Juga: Karena 1 Alasan, Suksesor Valentino Rossi Ngebet Duel Lawan Marc Marquez Lagi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar