"Dulu kalau saya kan keluar sendiri, cuma yang lain yang enggak dipanggil itu memang tahunya (didegradasi) hanya dari media," tutupnya.
Salah satu mantan pemain pelatnas yang pernah mengeluhkan sikap dingin PBSI dalam proses degradasi adalah Sony Dwi Kuncoro.
Pria yang satu podium dengan Taufik di Olimpiade Athena itu kecewa ketika PBSI mengeluarkan dirinya dari pelatnas tanpa didahului pemberitahuan resmi.
Kisah itu dibagikan Sony saat menanggapi kritik mantan jawara ganda campuran, Tontowi Ahmad, ketika mengundurkan diri dari pelatnas pada 2020.
Baca Juga: Tanggapi Berita Tontowi Ahmad Pensiun, Sony Dwi Kuncoro Beri Kritik kepada PBSI
"Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tutur Sony melalui akun Instagram pribadinya.
"Tahun 2014 saya meninggalkan pelatnas dengan cara, yang menurut saya, kurang menghargai saya yang sudah 13 tahun di pelatnas. Waktu itu ranking (saya) 15 dunia."
"Bagaimana tidak? Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus."
"Akhirnya saya menanyakan surat keluar agar saya mendapat kepastian. Surat keluar, saya dapat. Itupun surat diberikan oleh karyawan."
Baca Juga: Unggah Foto dengan Pelatih, Melati Daeva Oktavianti Beri Kode Soal Masa Depannya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, Tribunnews.com |
Komentar