Sebagai pengambil tempat Valentino Rossi, pembalap 22 tahun itu merasakan tekanan.
"Saya mengambil alih tempat Valentino dan itu bahkan lebih menegangkan melihat semua orang di sekitar saya," tutur Quartararo dalam film dokumenter 'Quartararo, an appointment with destiny'.
"Lalu muncul tekanan yang datang karena mengendarai motor Valentino."
"Dalam balapan, saya merasa bahwa saya membalap seolah-olah pertama kali dilakukan bagi saya," tutur dia, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Baca Juga: MotoGP 2022 Akan Tetap Menarik walau Tanpa Valentino Rossi
Ternyata Quartararo sudah mempunyai feeling bakal menjadi juara dunia MotoGP 2021 ketika memasuki seri ketiga di Portimao.
Pada seri ketiga tersebut, Quartararo berhasil meraih kemenangan.
Hasil tersebut menjadi yang kedua bagi pembalap Prancis itu setelah sebelumnya menang di Qatar.
"Ketika saya menang di Portimao yang merupakan sirkuit terburuk bagi kami pada 2020, saat itu saya melakukan dengan ritme balapan yang mengesankan dan saya berkata pada diri saya 'Ini adalah tahun saya'," tutur Quartararo.
Baca Juga: Honda Disarankan Kembangkan Motor Model Pol Espargaro Dkk, Marc Marquez Tetap Bisa Menang Kok
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar