"Diskresi karantina juga dibutuhkan bagi pelaku olahraga yang akan terlibat di event internasional, baik atlet, pelatih, official. Baik secara persiapan, maupun ketika games times. Kondisi tersebut juga memerlukan diskresi. Alhamdullilah Menpora menyambut baik usulan kami," ucap Okto.
Baca Juga: Kalahkan Ahsan/Hendra, Ganda Putra India Anggap Berhasil Tembus Level Lebih Tinggi
Tahun ini, Indonesia memiliki agenda olahraga yang padat, baik single event seperti Piala Davis, MotoGP, IESF 14th Esports World Championships, salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing, serta turnamen bulu tangkis yang telah masuk kalender BWF seperti Indonesia Master dan Indonesia Open.
Sementara itu, untuk multi event, Indonesia rencananya mengikuti lima agenda yaitu SEA Games Hanoi (12-23 Mei), Children of Asia (27 Juli-8 Agustus), Islamic Solidarity Games Konya (9-18 Agustus), Asian Games Hangzhou (10-25 September).
Selain itu, ada Asian Youth Games Shantou (20-28 Desember). Ada pula rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 serta ANOC World Beach Games 2023.
Menpora Zainudin Amali menerima usulan NOC. Kemenpora, katanya, dalam waktu dekat akan berencana memfasilitasi pertemuan NOC Indonesia dengan BNPB dan Kementerian Kesehatan untuk mendiskusikan masalah tersebut.
"Kami mengerti apa yang disampaikan NOC Indonesia. Kami akan mengatur pertemuan untuk membicarakan hal ini lebih lanjut," kata Menpora Zainudin.
Baca Juga: Lee Zii Jia Tidak Mengiyakan atau Menyangkal Akan Tinggalkan BAM
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar