Vinales malah sering terlihat berbincang dengan pembalap Suzuki, Joan Mir yang saat itu finish di urutan ketiga.
“Ada masalah di pihak Maverick. Di Assen kami mencapai titik terendah ketika dia menyatakan keinginan untuk meninggalkan tim,” kata Bos Yamaha, Lin Jarvis.
Puncaknya pada GP Styria, Yamaha menyebut kalau Maverick Vinales secara disengaja motor merusak motor YZR-M1.
Kebuntuan dalam mencari jalan keluar pun dialami dan membuat kontrak Maverick Vinales bersama Yamaha terpaksa putus di tengah jalan.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2022 - Peluncuran Tim, Tes Pramusim di Mandalika, dan GP Indonesia
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat mengatakan, bakat Maverick Vinales sebagai pembalap MotoGP sudah tidak diragukan lagi.
“Bakat itu tidak dipertanyakan lagi, tetapi ada keraguan tentang di, terutama pada karakternya,” kata Carlo Pernat dilansir Bolasport.com dari Motosan.
“Di samping fakta bahwa ia akan mengendarai motor secara teknis sangat berbeda,” ujarnya.
Hampir empat musim Maverick Vinales mengendarai YZR-M1 dengan konfigurasi mesin inline-4 atau 4 silinder kemudian beralih bersama Aprilia RS-GP dengan konfigurasi mesin V4.
Baca Juga: Valentino Rossi dan Kekhawatiran terhadap Luca Marini
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es, Corse di Moto |
Komentar