BOLASPORT.COM - Petarung kelas berat, Ciryl Gane, menginginkan Francis Ngannou bertahan di UFC karena ambisi pribadi.
Ciryl Gane harus rela menelan kekalahan dari Francis Ngannou dalam laga penyatuan gelar kelas berat pada UFC 270 di California, AS, Sabtu (22/1/2022) waktu setempat.
Mendominasi dua ronde pertama, Ciryl Gane justru tak mampu keluar dari tekanan Francis Ngannou yang secara mengejutkan menggunakan gulat sebagai jurusnya.
Masih dikendalikan Ngannou dalam pertarungan ronde pada bel ronde terakhir, Ngannou tumbang melalui keputusan angka mutlak.
Baca Juga: Menang Kilat 47 Detik di UFC 270, Said Nurmagomedov Minta Diadu Lawan Petarung Top
Tak hanya gagal menjadi juara, Gane juga kehilangan rekor sempurnanya di MMA.
Gane memiliki rekor pertarungan 10-1 setelah UFC 270, sedangkan catatan Ngannou adalah 17-3.
Melakukan revans menjadi ambisi Gane. Dia berharap bisa mendapatkan pertarungan ulang melawan Si Predator.
Kendati demikian, Gane tampaknya tidak bisa meminta banyak soal keinginannya tersebut, setidaknya untuk sekarang.
Baca Juga: Curhat di Depan Bos UFC, Mike Tyson Mengaku Ogah Naik Ring Tinju Lagi?
Sebab, kontrak Ngannou dengan UFC selesai setelah pertarungan dengan Gane.
Juara UFC sejatinya otomatis mendapat perpanjangan kontrak selama setahun. Meski demikian, negosiasi kontrak Ngannou berjalan alot.
Rumitnya situasi perpanjangan kontrak Ngannou disebabkan permintaan khusus sang petarung kepada UFC.
Petarung asal Kamerun tersebut meminta UFC memberi klausul spesial agar dia bisa menjalani pertandingan tinju.
Baca Juga: Blak Blakan Francis Ngannou, Beberkan Perselisihannya dengan Bos UFC
Bertinju merupakan impian terbesar Ngannou.
Ngannou pun secara terbuka melempar tantangan kepada juara kelas berat WBC, Tyson Fury. Bak gayung bersambut, Fury menyambut baik ide tersebut.
Sayangnya, rencana Ngannou terhalang fakta bahwa petarung UFC dilarang bertarung pada ajang lain selama terikat kontrak.
Tidak banyak yang mendapat kesempatan untuk melakukannya. Baru Conor McGregor yang mendapat pengecualian saat menghadapi Floyd Mayweather Jr. pada 2017.
Baca Juga: Usai Pertahankan Sabuk Kelas Berat, Predator UFC Tatap Laga Lawan Tyson Fury
Perkembangan negosiasi kontrak Ngannou dengan UFC pun menjadi perhatian Gane mengingat ide rematch begitu diidamkannya.
"Jika dia meninggalkan UFC dengan cara seperti ini, saya tidak menginginkannya," kata Gane, dilansir BolaSport.com dari MMA Fighting.
"Saya menginginkan pertarungan ulang. Saya ingin melakukan pertarungan ini untuk kedua kalinya," tambahnya.
Semangat Gane untuk menantang Ngannou lagi didasari kesadarannya, bahwa dia memang kalah dalam pertandingan kemarin.
Baca Juga: Bos UFC Menghilang dan Titipkan Sabuk Juara Saat Ngannou Menang, Malu?
Bahkan ketika bel tanda pertarungan berakhir berbunyi, Gane seolah kehilangan semangat dan pergi ke sudut oktagon dengan menyembunyikan wajahnya.
Sementara Ngannou mengangkat tangannya seolah mengetahui bahwa kemenangan sudah berada di genggamannya.
Satu hal yang menjadi kontroversi adalah kehadiran skor 49-46 dari salah satu hakim. Padahal, Gane dianggap telah memberikan perlawanan sengit.
Bon Gamin (artinya Si Anak Baik), julukan Gane, tidak mempermasalahkannya. Pada akhirnya dia memang kalah.
"Pada akhir pertarungan, saya sudah tahu (hasilnya). Saya sangat cerdas, saya menduganya, dan saya tahu dia memenangkan pertarungan," tutur Gane.
Baca Juga: Ada Tawaran dari Khabib Nurmagomedov , Jake Paul Ajukan Syarat Ini Jika Tampil di EFC
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar