BOLASPORT.COM - Legenda tinju, Mike Tyson, menyebutkan sosok petarung UFC yang paling membuatnya kagum.
Mike Tyson dikenal sebagai petinju hebat pada masanya.
Si Leher Beton itu pernah menjadi juara sejati kelas berat setelah menggabungkan ketiga sabuk mayor yaitu IBF, WBA, dan WBC pada 1887.
Tyson tersohor karena mendapat reputasi petinju penghancur berkat deretan kemenangan KO yang brutal atas lawan-lawannya.
Baca Juga: Francis Ngannou Kejar Mimpi, Ciryl Gane Inginnya Menghalangi
Petinju kondang seperti Larry Holmes, Michael Spinks, dan Frank Bruno, semuanya pernah dihabisi Tyson dengan tanpa ampun.
Karier sukses di tinju tidak membuat Tyson tidak mengenal olahraga bela diri lain.
Tyson justru akrab dengan MMA terutama dengan UFC yang merupakan organisasi kompetisi MMA terbesar di dunia.
Jagoan-jagoan UFC seperti Khabib Nurmagomedov, Kamaru Usman, Henry Cejudo, dan Francis Ngannou pernah diundang Tyson ke dalam podcast-nya.
Baca Juga: Menang Kilat 47 Detik di UFC 270, Said Nurmagomedov Minta Diadu Lawan Petarung Top
Kendati lebih sering terlihat dengan petarung juara UFC masa kini, Tyson justru tidak menaruh kekaguman terbesarnya kepada mereka.
Dalam Full Send Podcast bersama Presiden UFC, Dana White, Tyson menyebut Royce Gracie sebagai petarung UFC favoritnya.
"Wah terlalu banyak. Saya tidak akan memilih. Kalau harus memilih petarung itu bukan berasal dari era modern," ucap Tyson, dilansir BolaSport.com dari Essentially Sports.
"Anda tahu kan, ketika UFC pertama kali dimulai, beberapa petarung di sana luar biasa. Sekarang orang-orang seperti saya selalu menyukai Royce Gracie."
Baca Juga: Curhat di Depan Bos UFC, Mike Tyson Mengaku Ogah Naik Ring Tinju Lagi?
Royce Gracie merupakan juara UFC 'zaman purba'. Gracie memenangi empat turnamen UFC pertama dengan rekor 11 laga tak terkalahkan.
Si Leher Beton mengibaratkan Royce Gracie sebagai sosok Raja Daud dalam kisah Daud dan Goliat.
Gracie memang bukan petarung dengan postur yang besar.
Namun, teknik jiu jitsu yang dikuasai membuat Gracie sanggup mengalahkan lawan-lawan yang tubuhnya lebih besar dengan kuncian.
Baca Juga: Blak Blakan Francis Ngannou, Beberkan Perselisihannya dengan Bos UFC
Sekadar informasi, UFC awalnya tidak mengenal sistem kelas untuk membagi petarung mereka berdasarkan berat badan.
Tantangan Gracie kepada Tyson pun pernah mencuri perhatian. Kebetulan, keduanya dianggap sosok terkuat di ajang masing-masing pada tahun 90an.
"Juara UFC menganggap Tyson adalah petinju terbaik di dunia tetapi dia menolak menganggap Tyson sebagai petarung terbaik," tulis kolumnis, Fiaz Rafiq, dalam salah satu memoarnya.
"Keluarga Gracie memiliki alasan. Mereka telah mengalahkan semua petarung dari berbagai disiplin jauh sebelum oktagon diciptakan."
Nov 12 1993 - 'UFC 1'
25 years ago today, the very first UFC event in history took place in Denver, Colorado ????????
Royce Gracie submitted Jimmerson, Shamrock, and Gordeau to become the first ever UFC tournament champion pic.twitter.com/kE0RQrf2R7
— UFC on BT Sport (@btsportufc) November 12, 2018
"Royce tidak akan beristirahat sampai dia melakukan segalanya untuk menantang sang juara kelas berat agar menerima pertarungan nyata tanpa peraturan."
Masih menurut Rafiz, Tyson sebenarnya tertarik bergabung dengan UFC pada masa jayanya hanya saja dilarang oleh timnya.
"Tinju sudah mengalami penurunan di Amerika jadi [kekalahan Tyson] tidak akan berdampak bagus bagi tinju," tulisnya.
Baca Juga: Usai Pertahankan Sabuk Kelas Berat, Predator UFC Tatap Laga Lawan Tyson Fury
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | essentiallysports.com |
Komentar